#47

611 78 7
                                    








Lim berjalan memasuki rumahnya, rasanya berat harus melihat Rosie saat ini, rasa ingin menumpahkan segala amarahnya kepada Rosie, tapi dia tidak bisa.

Lim akui, dia sudah bucin pada Rosie, bahkan kesalahan terbesar yang Rosie buat tidak bisa membuatnya marah pada Rosie.

Mungkin dia harus istirahat sejenak, mungkin pergi menjauh dari Rosie?? akan dia pikirkan nanti.

" Hon! kok lama??" Lim tersenyum tipis saat Rosie berlari memeluk dirinya.

Rosie menatap heran suaminya, kedua matanya memerah, apa iya dia menangis??

"Kenapa?? ada masalah??" Tanya Rosie, Lim menggeleng, menangkup kedua pipi Rosie lantas mengecup dan melumat bibir istrinya itu.

Rosie sedikit terkejut, namun dia balas ciuman yang Lim beri.

" Udah makan??" Tanya Lim menatap sendu kearah Rosie.

" Kamu kenapa sih?? aku kan nunggu kamu." Balas Rosie, Lim peluk Rosie erat.

" Aku sayang kamu."

Rosie hanya diam, dia masih heran melihat sikap suaminya itu.

" Bentar bentar, kamu kenapa??" Lim menggeleng.

" Engga papa, yaudah yuk makan, aku tau kamu pasti dah laper." Rosie tersenyum senang lantas menggandeng Lim untuk kemeja makan.

Lim harus bisa menahan semuanya, dia harus bersikap seolah olah tidak tau, ya walaupun sakit, tapi tidak apa.

Demi kebahagian keluarga kecil yang baru dia mulai dengan Rosie, kenapa tidak??

" Ini, coba aaaa." Lim dengan senang hati menerima suapan dari Rosie.

" Ehmmm, enak loh ini!! kalo kamu masak gini terus aku jadi ga mau makan di luar kan."

" Udah makan yang bener, jangan ngegombal." Lim terkekeh lantas dia usap pucuk kepala Rosie.

" Jeno ga kamu ajak kesini?? sekali kali lah biar tidur sini, aku kangen loh sama dia." Rosie terdiam mendengar ucapan Lim.

Sedangkan Lim yang diam diam memperhatikan mimik wajah Rosie saat membahas Jeno, dia memang sengaja bertanya hak itu pada Rosie.

"Iya deh, coba besok kita jemput ya." Jelas Rosie dengan senyumnya.

" Lim aku mau." Lim menatap Rosie bingung.

" Mau?? mau apa??" Tanya Lim heran.

Rosie pun berjalan mendekat lantas duduk dipangkuan Lim.

" Gamau buat 1 biar kamu ga nyariin Jeno terus??" Bisik Rosie tepat di telinga Lim.

Membuat lelaki itu diam, sambil menegak ludahnya.







///////







Lim tatap istrinya yang tengah terbaring dengan selimut yang menutupi tubuh polosnya, pergulatan panas sesudah mereka sarapan tadi membuat istrinya tertidur lelap karena lelah.

Berbeda dengan Lim, lelaki itu masih menatap kearah istrinya. Lalu beralih kepada tubuhnya yang di penuhi dengan cakaran dari kuku milik Rosie.

Lim usap wajahnya kasar, bodohnya dia hampir melampiaskan amarah dengan bermain kasar pada Rosie.

" Maaf." Bisik Lim, dia kecup pelan bibir Rosie.

Lantas beranjak dari tempat tidur, memakai celana pendeknya, dan pergi untuk mengambil minum.

DESTINY 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang