3 Bulan sejak kepergian Lim, Rosie menjadi kacau, gadis itu menjadi gadis murung, pendiam, dan sensitif, di tambah masa kehamilannya yang membuat mood Rosie naik turun.
Kadang June lah yang harus menjaga Rosie untuk menggantikan tugas Lim, pernah saat kehamilan Rosie memasuki bulan ke dua, Chanyeol, lelaki itu datang untuk membantu Rosie.
Namun Rosie marah besar, gadis itu memaki dan membentak Chanyeol, menyalahkan lelaki itu atas kepergian Lim.
Dan terpaksa keluarganya dan kekuarga Lim kini mencegah Chanyeol untuk tidak datang ke kediaman Rosie.
Irene sebagai sang kakak, juga kesusahan untuk membujuk Rosie, gadis itu selalu mengunci dirinya di dalam kamar, untuk menangis dan memeluk erat foto Lim.
Dia hanya akan keluar jika dia lapar, karena Rosie masih peduli kesehatan anakknya, dia tidak ingin jika Lim pulang melihat anaknya tumbuh tidak sehat.
Dian, dan Kristin juga ikut mengurus Rosie, kedua ibu itu kini tinggal bersama di rumah Rosie, mereka takut Rosie kenapa napa.
Seperti saat ini, Rosie tengah terduduk di bangku yang ada di halaman rumahnya menatap kosong kearah depan sambil mengusap pelan perutnya yang sudah membuncit.
" Nak, sabar ya, papa kamu bentar lagi pulang, terus kita bisa jalan jalan." Gumam Rosie sambil tersenyum, namun di balik senyum itu air nata Rosie kembali menetes.
Rosie usap pelan airmatanya, saat Seulgi duduk di sampingnya.
" Dek." Rosie menoleh kearah Seulgi.
"Maafin sikap Lim ya, gua tau dia egois ninggalin lu dengan keadaan kaya gini." Jelas Seulgi, Rosie tersenyum tipis.
" Gapapa kak, emang dia bener ngelakuin hal ini, mungkin ini juga hukuman buat gue." Jawab Rosie, Seulgi usap pelan pundak Rosie.
" Sabar ya, gua yakin Lim ga bakal lama ninggalin lu." Jelas Seulgi, Rosie hanya bisa mengangguk pasrah.
Dia berharap juga begitu, harapannya menanti Lim pulang, agar mereka bisa segera membesarkan anak bersama.
Kebahagiaan nya dan Lim kini sedang dia kandung, dan itu cukup mengobati rasa sakitnya mengingat Lim tidak ada di sampingnya.
" Dek, makan dulu, ini gue buatin pasta yang lo mau." Rosie tersenyum saat melihat Irene membawakan 1 piring pasta yang dia mau.
" Makasih ya kak." Ujar Rosie dengan senyumnya, lantas menyantap pasta buatan Irene.
" Iya sama sama." Balas Irene dengan senyumnya.
Dia lirik Seulgi yang menatapnya, dan mengisyaratkan untuk menghapus air matanya.
Walau mengingat dia dan Rosie saling bertengkar, tetap saja melihat adiknya seperti ini membuat Irene juga ikut sedih.
Bahkan sempat saat kepergian Lim, Irene di hubungi oleh Yeji, dia kaget waktu mendengar Lim benar benar pergi.
Irene dengan amarahnya datang ke rumah Rosie saat itu, gadis itu marah saat melihat Rosie ditinggal Lim pergi, dan menyuruh mereka untuk cerai.
Namun seketika dia sadar kalau perbuatannya malah memperburuk hubungannya dengan Rosie saat adiknya sendiri menamparnya dan juga memarahinya.
Irene menyesal mengatakan itu.
" Ayah Bunda!!" Ayah Rosie tersenyum lantas memeluk erat Irene.
" Loh nak, kok makan di luar??" Tanya ayah Rosie sambil mengusap pelan kepala putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY 2 (END)
Fanfictionkelanjutan dari DESTINY " mungkin emang takdir kita kaya gini" -lim " Maafin gue lim!!" -rosie