Rosie duduk di samping ranjang milik Lim berbaring, hatinya terasa sakit setiap kali melihat Lim dengan keadaan seperti ini.
Rosie usap pelan tangan Lim, dingin, Rosie bisa rasakan, biasanya tangan suaminya hangat dan selalu membelainya sayang.
" Hiks hiks, Lim, kamu cepet bangun, aku bakal ceritain banyak hal ke kamu." Gumam Rosie dengan air matanya.
Pandangan matanya tetalih pada ponsel yang Taeyong beri tadi.
Dia buka ponsel milik suaminya itu, ada rasa senang di hatinya saat kode ponsel milik Lim tidak berubah.
Gadis itu membuka galeri, dan melihat banyak sekali foto foto darinya, senyum tipis terbentuk di wajah cantiknya.
Hingga jarinya berhenti di sebuah video, dengan hati hati Rosie buka video itu.
Rosie terdiam, saat suara yang dia rindukan terdengar di telinganya. Air matanya menetes kala melihat video dimana Lim tengah duduk dengan senyuman di wajah tampannya.
" Haah, aku bingung harus mulai dari mana."
" Hai, apa kabar Rosie sayang, maaf ya aku udah ninggalin kamu lama banget, aku sadar kalau aku egois kali ini. Karena aku pergi kamu harus jagain anak kita. Gimana anak kita?? udah tumbuh besar?? kalo cewe pasti cantik kaya kamu, kalo laki ganteng kan kaya aku??"
" Hahaha, ngejokes gapapa kan Hon?? oh iya, aku kangen sama kamu, kangen banget, aku tahun ini pulang kamu tungguin aku ya, janji kali ini aku bakal pulang. Ah iya, sampaiin salam ku kesemua juga, aku juga kangen sama semua."
" Hon, sekali lagi maafin aku ya, aku egois, aku jahat, semoga kamu bisa maafin aku, love you Rosie."
Rosie tertawa kecil dengan tangisnya, gadis itu menggenggam tangan Lim lantas menangis.
" Hiks hiks, kamu jahat pulang malah bikin aku tambah sedih!!! hiks hiks Lim aku juga sayang kamu, makasih udah bisa maafin dan ngertiin aku, hiks hiks, bangun Lim."
¤¤¤¤¤
5 bulan kemudian.
Keadaan Lim masih sama lelaki itu belum kunjung bangun dari komanya, selama ini Rosie yang sering merawat Lim.
Gadis itu nampak lebih bahagia dari sebelumnya, walaupun terkadang keluarganya selaku memergokinya menangis di dekat Lim.
Teman temannya juga datang mengunjungi, sama seperti Rosie dulu mereka semua kaget mengetahui keadaan Lim.
Rosie juga tak lupa dengan tanggung jawabnya sebagai ibu, dia masih mengantar jemput Jeno dari TK, dan merawat Ryujin.
Dian dan Kristin mencegah Rosie, agar urusan anaknya biar nenek neneknya yang ambil alih, namun dia tetap kekeh menolak, bukan apa, Rosie juga tidak ingin merepotkan ibu dan mertuanya.
Seperti saat ini, Rosie tengah mengusap tubuh Lim dengan kain basah, sedangkan Kristin sedang bermain dengan Ryujin di sofa.
" Nak, bunda bawa Ryujin pulang ya, nanti katanya Yeji yang jemput Jeno." Jelas Kristin.
Rosie tersenyum.
" Maaf ya bunda Rosie ngerepotin." Kristin menggeleng.
" Heh bunda ga ngerasa direpotin, bunda malah seneng bisa main sama cucu bunda." Ujar Kristin sambil menciumi Ryujin.
Bayi kecil itu menunjukkan senyumnya, membuat Rosie dan Kristin menatap gemas.
" Yaudah bunda pamit, nanti kalo ada apa apa cepet hubungin bunda ya." Jelas Kristin, Rosie mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY 2 (END)
Fanfictionkelanjutan dari DESTINY " mungkin emang takdir kita kaya gini" -lim " Maafin gue lim!!" -rosie