16. SAXEI ||🍁terimakasih🍁

700 40 11
                                    

Happy Reading
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak
______________________________________

'Ungkapan terimakasih selalu mengiringi setiap kejadian mengesankan meskipun ucapan terimakasih tak terucap secara langsung dalam ucapan'

♡♡♡♡♡


"Gue ucapin makasih banget buat kalian. Gue gak pernah berpikir bakal sebahagia ini, jujur gue tadi sempet nebak hari ini hari kesedihan gue yang kedua kalinya," Xeira mengeluarkan air matanya.

"Tapi tebakan gue itu salah. Gue itu tipekal cewek yang selalu nyimpulin sesuatu sebelum hal itu terjadi," Sarez merangkul tubuh gadisnya yang sudah bergetar.

"Kalian tau, ditanggal ini merupakan hari yang gak gue inginkan. Setiap kali hari ulang tahun gue datang, gue gak pernah mau dirayain. Kalian berpikir hari ulang tahun itu menyenangkan, tapi gue berpikir beda. Karena dihari ini tepat ditanggal ini keterpurukan gue dimulai. tapi.." Xeira mengelap air matanya. "Tapi meskipun begitu, khusus malam ini gue bahagia. Makasih buat kalian yang selalu ada buat gue. Maaf gue gak bisa jadi orang terbaik buat kalian, gue-"

"Xeii..." Adiez dan Kiya langsung berhamburan memeluk sahabatnya. Sarez yang paham akan situasi langsung gabung dengan inti Zarcos, berdiri diantara Arsen dan Neptu yang melihat adegan ciwi-ciwi didepannya.

Mereka bertiga melepas pelukan saat mendengar biang perusak suasana bicara.

"Aa Arsen ikut dong.. Biar jadi teletubbies gitu.."

Adiez menatap Arsen sengit. "Ganggu suasana lo semut beranak. Sebel gue lama-lama!"

"Apasih ayang beb.. Nikah? Hayuk," goda Arsen yang membuat Adiez mendelik.

"Iyuh, jijay gue nikah sama bongkotan kaktus kaya lo."

"Kembang kamboja kok gitu sih.."

"Ngadi-ngadi lo kalo bacot."

"Calbin mulutnya minta disosor?"

"Sosor noh pantat bebek!"

"Kalau ada yang lebih indah ngapain yang bobrok."

"Bobrok ngomongin bobrok, tambah buobrok lo!"

"Gitu-gitu ada yang mau, banyak lagi."

"Sombongnya mulai aktip ya bund.."

Lerzo yang jengah mendengar perdebatan Adiez dan Arsen menghentikan. "Woi diem napa! Mau lo berdua gue lempar ke kolam buaya?"

"Samping lo noh buaya," balas Adiez menyindir Arsen.

"Maksudnya apa nih baby?"

"Kadal ijo kesindir?"

"Saha iye kadal ijo?" tanya Arsen pura-pura tak tahu.

"Gue sobek lama-lama mulut lo berdua! Gue mau ucapin selamat nih buat Bu Bos," ujar Lerzo.

"Sok mangga.." jawab Arsen dengan senyum manisnya.

Neptu menyahuti Arsen. "Jijik bin jijay."

Lerzo menghiraukan Arsen dan Neptu. "Ekhem cek cek satu dua tiga.."

SAREIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang