7. SAXEI ||🍁masalah awal🍁

1.4K 79 16
                                    

Happy reading😇
.
.

Tinggalkan jejak ya..

______________________________________

'semua orang pasti tak menginginkan ada masalah dalam hari-harinya, namun sejatinya masalah bukan untuk dihindari tapi untuk diselesaikan'

~author~


♡♡♡♡♡


"Loh Kak--" Adiez masih terus memandang cowok didepannya, "Kak Varen.." lanjut Adiez sangat lirih.

Banyak Pertanyaan yang bersarang diotaknya sekarang, bagaimana bisa cowok yang dia suka ada dirumah temannya, apa Xeira dan dia memiliki hubungan?

"Motor lo kok beda?" tanya Xeira.

"Punya Melvin."

"Ngapain lo kesini?" Ceira memasang muka tak bersahabat.

"Ya mau apel lah, mau ngapain lagi."

'Apel?' batin Adiez mencelos.

"Apel gundulmu, gue sibuk ada urusan. Pulang sana!" usir Xeira membuat Varen memberenggut.

"Tega amat lo sama gue, mentang-mentang ada temen baru," Varen melihat cewek disamping Xeira, "Kayaknya gue pernah liat lo deh," Varen mencoba mengingat.

"Oh lo cewek kemaren yang bannya bocor itu?"

"Iy-iya hehehe," balas Adiez gugup.

"Sudah-sudah, ngobrolnya lanjut didalem, ayo masuk," ujar Tiyas menengahi.

Varen berjalan mendahului Xeira dan Adiez, seolah-olah rumahnya sendiri.

"Bener-bener bocah gada akhlaq!"

Tiyas langsung kedapur untuk mengambil minuman, sedangkan varen sudah duduk manis disofa.

"Duduk Diz," ujar Xeira.

Adiez kemudian duduk agak berjauhan dengan Varen, Adiez melihat Varen yang sudah bergulat dengan benda pipih yang dimiringkan, sudah jelas pasti sedang bermain game, mau ngapain lagi dengan ponsel yang dimiringkan kalau bukan nge-game.

"Dizz, gue ganti baju dulu ya," pamit Xeira.

"Oke."

Xeira masuk kedalam kamarnya, kemudian melakukan ritual mandinya. Tak membutuhkan waktu lama dikamar mandi mengingat Adiez sedang menunggunya.

Xeira keluar kamar mandi dengan rambut yang masih sedikit basah, dia mengecek ponselnya yang tadi dia taruh diatas nakas.

Xeira mengerutkan dahinya saat ada pesan masuk dengan nomor tidak dikenal.

+62829***

P

Me:

+62829***
Srz.

Xeira menggelengkan kepalanya membaca balasan yang sangat singkat, keyboard-nya rusak atau gimana.

SAREIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang