17. SAXEI ||🍁selalu ada untuk xeira🍁

643 33 14
                                    

Happy Reading😇
-
-
-
Jangan lupa tinggalkan jejak
______________________________________

'Aku tak berharap banyak dari hubungan kita, karena aku sadar aku cuma wanita yang singgah dihatimu untuk sementara, karena didunia ini tidak ada yang kekal.'

♡♡♡♡♡


"Bunda... Hiks.. Hiks.."

Diruangan serba putih, disinilah Xeira berada. Menekuk lututnya, menangis tersedu-sedu. Katakan kalau ini hanya mimpi. Xeira tak bisa mempercayai ini semua.

"Maaf, Ibu Tiyas tidak bisa diselamatkan."

"Beliau sudah tenang dialam sana."

Kalimat itu masih terngiang-ngiang dikepalanya.

"Gak! Gak mungkin.." Xeira menggelengkan kepalanya cepat. Berdiri mendekat kearah brankar Bundanya.

"Bunda bangun Bunda.. Bunda gak boleh tinggalin Xeira hiks.." Xeira terus menggoyangkan tubuh Tiyas, berharap bangun.

"Bunda taukan Xeira takut sendirian, Bunda gak akan biarin Papa jahatin Xeira kan?"

"Bunda bangun.. Hiks hiks.."

"BUNDAAA!!" jerit Xeira.

"Hiks Bunda hiks jahad.. Kenapa Bunda tinggalin Xeira, kenapa Bunda?" tubuh Xeira meluruh.

Ceklek

"Xei!" teriak Sarez. Sarez langsung membekap tubuh gadisnya untuk memberi ketenangan.

"Bunda Kak.. Hiks hiks."

Sarez mengusap rambut Xeira, "Lo tenang oke."

"Bun-bunda.. Hiks."

"Bunda lo udah tenang Xei.."

"Gak, Bunda pasti masih hidup Kak.." elak Xeira kekeh.

"Bunda lo udah gak ada Xei!" tegas Sarez.

Dunianya terasa gelap, bagaimana dia akan menjalani hidupnya tanpa Bunda disampingnya, Xeira sangat menyayangi Tiyas. Kenapa tuhan memberi ujian seberat ini kepadanya. Kini hidupnya akan semakin redup, hanya ada dua celah kecil untuknya keluar yaitu Sarez dan sahabat-sahabatnya. Hanya mereka yang Xeira punya sekarang.

"Bunda.. Xei mau ikut Bunda.." lirih Xeira yang masih sesenggukan dalam pelukan Sarez.

---

"BUNDA!" teriak Xeira yang baru bangun.

"Xei.." Sarez mendekati gadisnya, mengelus rambut Xeira. "Kamu udah sadar?"

"Gue kenapa Kak?" tanya Xeira.

"Lo tadi pingsan."

Xeira melihat sekeliling, ternyata dirinya berada dirumah sakit. Dia ingat tadi saat menyusuri koridor rumah sakit dirinya tiba-tiba pingsan.

"Jadi hanya mimpi," gumam Xeira yang masih mampu didengar Sarez.

"Mimpi buruk, hmm?"

SAREIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang