48. SAXEI ||🍁Prom Night🍁

387 8 1
                                    

HAPPY RADING!
-
-
-
-
-
-
-
-
VOTE AND COMMENT!
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JANGAN LUPA BACA DOA BIAR BERKAH!

«..............................................»

"Jangan pernah bodoh karena cinta. Apa yang kamu dapatkan belum tentu kamu miliki dan apa yang kamu perjuangkan belum tentu menyukaimu sepenuh hati."

«......................................»







Menutup luka dan menerima luka baru, masalah yang mampu dihadapi untuk dijadikan pembelajaran agar bisa menemukan solusi terbaik dalam menyelesaikan. Masalah tidak akan datang hanya untuk luka, tapi dengan hadirnya problem dalam hidup manusia bisa berpikir secara logika antara kebenaran dan kesesatan. Bukan hanya itu, manusia adalah sosok yang paling egois dalam hal berpikir, mereka cenderung mementingkan egonya untuk menguatkan opini dan menolak setiap evaluasi dalam diri mereka. Jadi, dengan dihadirkannya suatu problem hidup dapat sedikit mengubah cara pandang mereka terhadap sesuatu yang dianggap tidak baik.

Adiez yang tengah bersiap-siap sedikit merapikan gaun yang ia beli kemarin. Queen and king tahun ini batal dilaksanakan, selain tidak ada yang mau menjadi ikon, panitia juga kurang persiapan. Lagipula kalau dipikir-dipikir kenapa ide selalu muncul disaat deadline sudah mengejar, sih?

Ia sudah siap dan puas dengan penampilannya, seraya mesam-mesem melihat kecantikan dirinya dalam cermin. Tinggal menunggu Arsen di walk in closed.

Suara gagang pintu membuyarkan atensinya, Adiez menatap sosok pria bertubuh tegap yang tengah memakai tuxedo silver membuat aura bak CEO bertambah.

Bahkan, tanpa sengaja Adiez tak berhenti menatap Arsen tanpa kedip.

"Khem, seganteng itukah gue?" sindir Arsen.

Adiez yang sadar langsung menoleh ke arah lain. Begitupun sebaliknya, dalam diam Arsen bahkan memuji kecantikan Adiez.

"Udah siap?" tanya Arsen.

Adiez mengangguk canggung.

Arsen memakai jam tangannya lalu mengambil dompet serta kunci mobil. Hari ini ia berniat memakai mobil miliknya karena tak mungkin ia berangkat pakai motor membawa istrinya yang memakai gaun. Berbeda dengan dulu sebelum ia menyandang gelar suami, Arsen lebih suka membawa motor kemana-mana, selain lebih simpel, parkirnya juga lebih mudah dari pada mobil, menurut Arsen.

"HP lo gak dibawa?"

Arsen menepuk keningnya kelupaan, untung istri cekatannya itu mengingatkan. Arsen mengambil ponsel yang tergeletak di kasur lalu memberikan pada istrinya. "Bawain, masukin tas lo, saku gue gak muat."

"Hah? Oh, oke."

Secara singkat, entah sengaja atau tidak sengaja, Adiez melihat wallpaper ponsel Arsen yang tidak sengaja menyala. Mengetahui bahwa foto pernikahannya yang terpampampang di wallpaper ponsel Arsen, membuat Adiez tak bisa menyembunyikan saltingnya. Meskipun hanya sebuah tangan yang tidak memperlihatkan wajah, tapi ia sangat mengenali foto itu.

Arsen keluar tanpa menunggu Adiez. Adiez yang masih terbengong dengan wallpaper, tanpa sengaja bibir kecilnya mengucapkan, "Bolehkah gue berharap?"

♡♡♡♡♡

Xeira menggenggam tangannya sendiri yang panas dingin berkeringat. Ia duduk di salah satu kursi yang disiapkan khusus untuknya. Tak tertinggal di samping kursinya sudah tertera nama Sarez Antaxean Degamour, putra dari pemilik yayasan Gamour High School.

SAREIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang