64. EXTRA PART

528 7 2
                                    

HAPPY READIN
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

«..........................»
"Sudah pernah dicintai secara ugal-ugalan lalu diduakan belom dek? Jangan ya dek yaa jangan... bahaya ya dek ya..."
























"Sayang elusin kepala aku."

Xeira menarik napasnya dalam. Perlahan tangannya bergerak mengelus rambut bayi jumbo yang mode manja.

Sarez rebahan di paha Xeira sudah lebih dari satu jam, tapi bukannya tidur Sarez masih saja aktif dalam bertingkah seperti saat ini dia tengah mendusel di perut rata Xeira mencari ketenangan. Dibilang kucing lebih dari kucing, dibilang anjing terlalu ganteng, dibilang bajingan juga Xeira sangat cinta.

"Sayang jangan berhenti elus. Kepala aku pusing..." adunya menarik tangan Xeira kembali ke kepalanya agar terus mengelus rambutnya yang mulai panjang.

"Kak Sarez pusing ngapain sih, tawuran?" kesalnya.

Hanya terdengar gumaman tidak jelas dari bibir bajingan ganteng itu.

Xeira sudah selesai study SMA nya, artinya sudah hampir setengah tahunan Sarez dan Xeira menjalin hubungan sebagai tunangan. Dan selama itu, dengan sabar dan telaten Xeira meladeni sikap absurd Sarez yang suka manja tiba-tiba, mode singa, dan cemburu tingkat langit ke tujuh.

Saat ini Xeira sedang melanjutkan kuliah yang sama seperti Sarez. Bukan keinginannya, tetapi murni paksaan dari Sarez.

Sudah dua bulan Xeira disibukkan oleh tugas kuliah. Kuliah yang ia pikir akan asik-asikan ternyata salah besar. Tiap hari ia harus kejar-kejaran dengan deadline. Sebenarnya Xeira bisa saja mengerjakan tepat waktu namun Sarez tak membiarkan itu, tiap hari Sarez selalu mengintili Xeira dan tidak mau diduakan oleh jurnal-jurnal tebal.

"Kak capek," keluh Xeira berhenti mengelus.

"Cium kalau gitu," ucap Sarez negosiasi.

"Mulai mesumnya," tampik Xeira menabok bibir Sarez yang memonyongkan.

Sarez terkekeh lalu bangkit menjadi duduk di sebelah Xeira. Tak lupa tangannya mengelus pinggang ramping Xeira dari belakang.

"Liburan yuk yang," ajak Sarez.

"Kuliah Kak."

"Pengen nikah deh, biar bisa honeymoon."

"Kak, pikirannya ya ampun," geram Xeira.

"Tiba-tiba pengen nikah sayang." Sarez memeluk Xeira dari samping seraya mengendus leher Xeira.

Sarez kalau mode manja memang seperti kucing, suka uyel-uyel bikin geli.

"Kalau nikah kamu mau mahar apa yang?"

"Rumah tingkat tiga, mobil Bugatti, sama pesawat pribadi," balas Xeira asal.

"Serius itu aja?"

"Kak???" Xeira menatap Sarez tidak percaya karena respon yang tidak masuk akal.

"Mahar yang kamu mau udah siap sayang, tinggal akad aja kita," ucap Sarez enteng.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAREIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang