33. SAXEI ||🍁kata terlucknut🍁

439 18 59
                                    

Happy Reading
-
-
-
V O T E
-
-
-
C O M M E N T

______________________________________

'Bukan karena aku yang terlanjur cinta, tapi karena aku yang sulit melupa.'

♡♡♡♡♡

"Adiez berubah Kak.."

Sarez menggiring Xeira untuk duduk di kursi panjang yang sudah di sediakan taman. Tangan kekar Sarez dia taruh di belakang gadisnya. Sebenarnya Sarez tahu masalah Adiez dan Arsen, tapi Sarez tak mau memberi tahukannya pada Xeira. Biarlah Adiez yang kasih tahu karena itu memang haknya. Sarez tahu akan pernikahan Adiez dari Arsen, dia cukup kaget saat mendengar semua ucapan Arsen dan Sarez ingin menguak kebenaran ini. Dalang dari pakarnya masalah. Disatu sisi Sarez bersyukur karena Xeira baik-baik saja namun di sisi lain Sarez iba melihat Adiez yang kena imbas dari masalah yang Xeira alami.

"Mungkin dia lagi ada masalah Xei.. Atau mungkin dia kecapean."

"Bukan hanya Kak Sarez yang berfikir kayak gitu, aku dan Kiya juga berfikir hal yang sama. Tapi logika aku berkata berbeda Kak," Xeira menatap Sarez sendu.

"Contohnya?"

"Bosen berteman."

Sarez terkekeh. Entah apa yang Adiez ucapkan hingga Xeira berfikir seperti itu.

"Gak ada sejarahnya bosen berteman Xei."

"Ada Kak.." ngeyel Xeira.

"Siapa? Adiez?"

"Entahlah."

"Xei, kalau kamu ingin tahu semuanya, tanya ke orangnya langsung atau paling tidak cari tahu."

"Kenapa Adiez gak langsung cerita aja?"

"Karena mungkin dia berfikir diam adalah cara terbaik."

Xeira memicingkan matanya menatap Sarez. "Apa jangan-jangan Kak Sarez tahu sesuatu?"

"Intinya bertanya," Sarez mengelus pipi Xeira.

"Iya kan, Kak Sarez pasti tahu sesuatu. Kasih tahu aku Kak.." Xeira memohon.

"Hmm. Aku memang tahu, tapi aku gak bisa kasih tahu kamu."

"Kok gitu sih?!" sebal Xeira.

"Karena yang lebih berhak kasih tahu itu orang yang bersangkutan."

"Kalau Adiez gak mau crita?"

"Ngertiin dia."

"Kalau aku tetep gak bisa tahu?"

"Aku yakin Adiez bakal cerita ke kamu. Karena sepandai-pandai dia ngumpetin, ada saatnya dia mulai jenuh."

"Makasih Kak.." Xeira memeluk Sarez.

"Oh iya Kak. Nanti malem Varen ajak aku jalan. Boleh nggak?"

Bagaimanapun Xeira harus memberi izin pada Sarez agar Sarez juga tak salah paham padanya nanti.

SAREIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang