55. SAXEI ||🍁Maling Hati🍁

195 5 0
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA
VOTE AND COMMENT
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BACA DOA BIAR BERKAH
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
SHARE YA!
.
.
.
.
.
.
.
.
.

«..........................................»

"Maling kok hati, maling duwit lah!"
~Arsen~
























"Oh. Sudah mengetahui kebenarannya ternyata?" kekeh pria tua dengan tongkat di tangannya yang membantu berjalan. Sontak Sarez dan Dreigo menatap remang-remang pria.

"Kakek?" Dreigo langsung menghampiri.

"Apa maksudnya?" cetus Dreigo bertanya.

Pria itu mengisyaratkan seorang bodyguard yang ia bawa untuk menyalakan lampu. Setelah ruangan terang benderang, Sarez yang bisa menatap jelas pria tua itu seketika geram. "Bangsat. Anda yang ambil aset Daddy saya??" Sarez maju untuk membogem pria itu. Namun alih-alih berhasil, ia malah dihadang Dreigo.

"JANGAN SENTUH KAKEK SAYA!"

Sarez berdecih.

"Saya bukan Kakek kamu!" tegas pria tua.

Dreigo kaget.

"Kamu adalah anak Ravender dan Eliza. Kamu saya culik tepat diumur 2 tahun. Kita gak ada hubungan darah, Son. HAHAHA... Sekarang saya berhasil jadikan kamu lelaki kejam, bahkan musuhmu sendiri adalah keluargamu!" jujurnya tanpa basa basi.

Seperti dihantam bom. Dreigo syok.

"SEKARANG KAMU BUKAN KELUARGA SAYA!"

"Dan bisnis ini? Hahaha..." Pria itu menepuk pundak Dreigo. "Kakek sangat berterimakasih sudah kau besarkan hingga harta kakek melimpah, sekarang keberadaanmu pun tak ada gunanya," sambungnya tersenyum licik.

Flashback off




Sarez memegang kepalanya yang terasa pecah. Kebenaran yang membuatnya ingin membunuh siapapun yang berada didekatnya.

"ARRGGHH!!!" Sarez meninju udara.

"BANGSAT. BANGSAT. BANGSAT!"

Mulutnya terus mengumpat. Sudah satu malam ia tak tidur dan matanya terus terjaga menatap lurus ke perkotaan. Bahkan, ketika matahari sudah menampakkan sinarnya, Sarez tetap stay duduk di atas rooftop sekolah.

Pikirannya terus tertuju pada Dreigo. Dreigo kakaknya?

Cuih. Sarez tak sudi memiliki saudara seperti Dreigo. Ia benar-benar frustasi sekarang. Disatu sisi tangannya ingin sekali membunuh lelaki itu tapi disisi lain, ia tak kuasa jika melihat orang tuanya nanti.

Mungkin sekarang Ravender dan Eliza sudah tahu kebenaran putra sulungnya yang sudah ditemukan. Tapi Sarez masih enggan berbaur dengan keluarganya menerima kebahagiaan. Sarez tidak mau, ia tidak mampu. Dendamnya menguasai, bencinya memenuhi isi hati.

SAREIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang