58. SAXEI ||🍁Mas Bucin🍁

247 4 0
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
VOTE AND COMMENT
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
SHARE!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa baca doa biar berkah!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca

«...………………………………………»

"Pilihlah pasangan yang cuek kesemua orang tapi bucin kepasangan, dijamin setia."
~Xeira~


















Rutinitas Xeira setiap pagi yaitu bangun, mandi, sarapan, dan homeschooling. Pagi ini Xeira belajar lebih lama dari hari sebelum-sebelumnya, karena Xeira tertinggal satu bab dengan teman-teman sekolah biasa. Gurunya takut nanti akan mempengaruhi ujian karena waktu yang dia butuhkan tidak lama untuk menghabiskan paket apalagi cara belajar Xeira yang dibilang beda dari temannya. Dan sekarang dia harus kebut.

"Bagaimana Xeira, sudah paham tentang metabolisme sel?"

"Sudah Bu."

"Coba saya tanya ya, nanti jawab sebisa kamu. Kalau salah saya benarkan."

Xeira mengangguk.

"Proses metabolisme ada berapa?"

"Ada dua Bu, katabolisme dan anabolisme," jawab Xeira tanpa ragu.

Beberapa soalpun guru berikan mulai dari tingkatan rendah sampai tingkatan tinggi. Dan Xeira mampu menjawabnya dengan sempurna.

"Bagus. Saya bangga sama kamu, kalau kamu ikut olimpiade biologi saya pastikan kamu pasti juara."

"Dulu saya pernah ikut Bu sewaktu SMP."

"Oh pantas saja, jiwa-jiwa anak olimpiade kuat banget." Yasmin, guru Xeira tertawa renyah.

"Minggu depan kita ujian ya. Untuk mengukur kemampuan kamu lagi, ujiannya lisan."

Xeira mengangguk. Tiap minggu memang sudah kebiasaannya untuk melaksanakan ujian, meskipun hanya dua sampai tiga soal setiap mata pelajaran, tapi hal itu cukup mengasah otaknya. Dan beberapa minggu ini, Xeira jadi terbiasa ujian lisan. Kalau dia jadi mentri pendidikan mungkin dia akan mengubah ujian tulis menjadi lisan untuk syarat kelulusan karena kalau tulis masih memungkinkan menyontek sedangkan jika lisan harus siap mental, speaking, dan kecerdasan otak, biar anak Indonesia tambah gila, wkwk.

"Sekarang istirahat dulu. Habis dhuhur lanjut lagi ya?"

"Siap Bu!"

Selama istirahat, Bu Yasmin selalu pulang untuk mengecek anaknya yang berumur 3 tahun. Rumah Bu Yasmin juga tak jauh dari rumahnya, hanya berjarak 400 meter saja yang artinya berada di kompleks sebelah. Awalnya keluarga Xeira meminta putra Bu Yasmin untuk ikut mengajar saja toh Karen bisa membantu menjagakan, tapi Bu Yasmin menolak karena takut merepotkan apalagi umur segitu lagi aktif-aktifnya.

Saat ini dirinya berada di ruang belajar yang tidak luas hanya ruang kecil berukuran 10 meter x 12 meter. Banyak sekali rak-rak buku yang berjajar disana, bahkan alat tulis sudah ready stock tinggal ambil saja.

Saat istirahat Xeira juga tak beranjak dari sana. Dia memilih berdiam diri dengan kepala yang ditelungkupkan ke meja. Beberapa menit matanya terpejam akhirnya kembali terbuka saat merasakan dingin di pipinya.

"Mama?" beo Xeira memastikan bahwa manusia itu adalah ibunya.

Cup.

"Kangen..."

Xeira menampilkan senyum paksanya. Tanpa melihat dirinya bisa tahu siapa makhluk yang menempelkan ice di pipinya. "Kak Sarez ngapain disini."

Sarez memberikan ice matcha pada gadisnya yang dia beli tadi di caffe.

SAREIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang