12. SAXEI ||🍁menjauh?🍁

880 51 10
                                    

Happy Reading😇
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak💞

______________________________________

'Kasih waktu aku sehari untuk memahamimu'
~xeira~

♡♡♡♡♡


"ITU YANG TIDAK MEMAKAI TOPI, MAJU KEDEPAN!"

Suara Pak Dadang menggelegar diseluruh penjuru lapangan.

Hari ini merupakan hari yang cukup dibenci para pelajar, hari senin. Ditengah teriknya matahari, mereka harus melakukan kegiatan upacara. Lalu apa kabar para pahlawan negara yang berjuang mati-matian demi Indonesia. Memang kurang bersyukur mereka itu.

Ditempatnya berdiri sekarang, Xeira sudah berkeringat dingin. Apa yang harus dia lakukan.

"Diz gimana?" tanya Xeira resah.

"Gue juga bingung, tadi lo gak bilang kalau topi lo ketinggalan, kan gue bisa bawa dua," Adiez ikut resah melihat temannya.

"SAYA HITUNG SAMPAI TIGA KALAU KAMU TIDAK MAJU, SAYA AKAN SERET KAMU KEDEPAN!"

"Kejam banget sih pak! Gue gorok juga lo lama-lama!" omel Adiez ditempat, namun tidak keras.

"Xeira pakai topi aidez aja," ujar Kiya polos.

Adiez menoyor jidat Kiya pelan, "Terus gue pakek apa tolol."

"Ya kamu kedepan," balasnya santai.

"Ya gue yang dimarahin lah."

"Ya gapapa, Adiz gantiin Xeira."

Adiez menarik menyum paksanya, "Kenapa gak lo aja?"

"Kiya males jalan kedepan."

"SATU," Suara pak dadang kembali terdengar.

Xeira meremas jemarinya, bingung antara maju atau tidak.

"DUA."

Oke Xeira pasrah, Xeira berjalan kedepan. Membuat semua siswa menatap fokus kearah Xeira dan Xeira hanya bisa menunduk, malu.

"JALAN YANG CEPAT!" bentak Pak Dadang.

Xeira terpelonjak kaget kemudian berjalan kedepan lebih cepat.

"Kenapa kamu tidak memakai topi?" tanya Pak Dadang sedikit santai namun sangat menakutkan. Kalau bertanyanya seperti ini anak kecil mah takut. Bukan anak kecil saja, bahkan Xeira yang sudah besarpun takutnya setengah mati.

"Sa-saya.."

'Jangan gugup Xei' katanya dalam hati.

"JAWAB YANG BENAR!"

'Sabar kali pak, nih mulut gak mau diajak kompromi' rasanya Xeira ingin menangis namun dia tahan.

"Sa-saya--"

Ucapan Xeira terputus dikala Xeira merasakan ada benda diatas kepalanya, Xeira menyentuh atas kepala.

Topi? Milik siapa? Apakah malaikat baik sedang membantunya?

Xeira menoleh kebelakang.

Xeira membelakkan matanya, "Kak Sarez."

"SAREZ! NGAPAIN KAMU MAJU KEDEPAN HAH?!"

SAREIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang