35. SAXEI ||🍁Mencoba baik-baik saja🍁

449 18 1
                                    

Happy Reading
-
-
-
V O T E
-
-
-
C O M M E N T
-
-
-
LUV

______________________________________

'Jika tuhan memberikanku pilihan untuk berpisah atau bersama, aku tidak akan memilih dua-duanya. Karena tugasku hanya melindungimu.'

♡♡♡♡♡

Sesuai keinginan lambungnya, Xeira pergi mencari martabak untuk makan malamnya yang ditemani Ken.

"Kak, dimana penjualnya?" tanya Ken yang fokus menyetir. Ken memang sudah dibelajari motor sejak kelas 3 SD, dan saat duduk dikelas 1 SMP, papanya sudah memberikan mobil sendiri. Tapi saat ini mobil itu disita Gendra akibat kecerobohannya yang tak sengaja menabrak trotoar jalan, singkat cerita saat itu dia mengemudi mobil dengan laju yang sangat cepat hingga Dirinya kehilangan keseimbangan.

"Lurus aja.. Nanti di depan ada jalan kecil kamu belok."

"Siap Bos."

Setelah menghabiskan banyak waktu untuk menuju pedagang martabak. Disinilah mereka berada, penjual martabak aksep.

"Mang, martabak dua dibungkus ya."

"Enggih Mbak, monggo lungguh riyen."
(Iya Mbak, silahkan duduk dulu)

"Kak, kemarin aku ada lihat Kak Sarez sama temennya naik motor gitu.. Keren bangett."

"Hmm? Dimana?"

"Lewat depan sekolah aku gitu, tapi-"

"Kenapa?"

"Kak Sarez bonceng cewek Kak," ujar Ken pelan.

"Cessa?" pikir Xeira

"Mamanya mungkin."

"Masih muda Kak, dan pakai seragam sekolah sama kayak Kak Quen."

"Bisa aja sepupunya."

"Tapi Kak Quen-"

"Niki Mbak pesanane," Xeira bernafas lega. (Ini Mbak pesanannya)

"Berapa Mang?"

"Gangsaldoso tigo Mbak." (Limapuluh tiga Mbak)

"Ini Mang, kembaliannya ambil saja."

"Maturnuwun, mugi-mugi Mbak e dipun paringi rezeki ingkang katah." (Terimakasih, semoga Mbaknya diberikan Rizki yang banyak)

Xeira tersenyum dan mengangguk. Unting Xeira tahu sedikit-sedikit bahasa Jawa karena dia sering mendengar Bundanya memakai logat Jawa.

"Pulang Kak?"

"Ke minimarket depan bentar."

"Oke."

Setelah sampai di depan minimarket Xeira langsung masuk, Ken menunggu di atas motornya sambil memainkan ponsel. Tak lama kemudian suara langkah Xeira terdengar.

SAREIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang