37. SAXEI ||🍁Kebenaran Sesungguhnya🍁

410 14 0
                                    

Jangan lupa Vote and Comment
-
-
-
HAPPY READING!!
-
-
-
Jangan lupa membaca doa biar berkah

«.....................................»

"Sulit menjalin hubungan karena terlalu sayang."
~Xeira~

«..............................»

Berita pertunangan Sarez dan Nezfa sudah terdengar di seantero GHS, desas desus yang tidak mengenakkan tentu saja menjadi ramuan mujarab para pengghibah untuk mencela. Ghibah adalah aktivitas seru yang tidak bisa terlewatkan, karena tanpa ghibah mulut terasa gatal dan satu-satunya penggaruk ampuh ialah mengghibah.

Xeira mencoba menulikan pendengarannya, banyak sekali yang mencemooh dirinya sampai-sampai menghina keluarganya. Xeira menerima jika dirinya yang dihina, tapi Xeira tidak bisa mendengar keluarganya dihina. Beberapa kali Xeira mencoba tenang, ia hanya murid beasiswa yang tidak bisa berbuat kesalahan apalagi sampai membuat onar.

"Orang miskin sok-sokan mau dapetin Sarez, ya pasti gak bisa lah."

"Jelas Sarez pilih Nezfa yang polos. Mantannya aja mata duitan."

Xeira masih mencoba lapang mendengar celaan-celaan, tapi yang namanya kebatasan pasti ada batasan.

"Itusih ajaran orang tuanya pasti, manfaatin holkay!"

"Lah iya, jangan-jangan keluarganya full pelacur. Ups!"

"Gilaa sih, tuh anak pasti pakai pelet, tapi gak manjur dongg, wkwkwk."

"Menang cantik doang, modal abis juga jelek tuh muka."

Kepalan tangan Xeira semakin menguat. Ia tak tahan mendengar ucapan unfaedah para netizen yang iri padanya. Dan apa tadi mereka bilang, keluarganya full pelacur?

"Diem kalian semua!"

"Mulut sampah kalian gak pantes ngomongin gue!" teriak Xeira penuh amarah. Wajar bukan ia marah?

Dadanya naik turun, pipinya sudah basah karena air mata. "Kalian bebas hina gue tapi stop bawa-bawa keluarga gue!!" jeritnya.

"Kok marah? Emang bener ya lo anak pelacur?" seru salah satu cowok.

Xeira melangkah mendekati cowok itu. Menatapnya intens. "Lo punya Ibu kan? Kalau gue bilang Ibu lo pelacur lo terima?"

Plak!

Suara tamparan khas membuat seluruh tatapan tertuju sumber suara.

"JANGAN PERNAH LO BILANG IBU GUE PELACUR BANGSAT!" bentak cowok itu marah.

Xeira tertawa remeh. "Dan dengan seenaknya lo juga bilang Ibu gue pelacur? Kita impas kan?" Xeira masih menatapnya penuh kebencian.

"Gue sama lo itu beda njing!"

"TAPI YANG LAHIRIN KITA SAMA-SAMA PEREMPUAN KAN!?!" teriak Xeira tepat di muka si cowok.

"Bangsat!" umpat cowok itu lalu mendorong tubuh Xeira hingga tersungkur.

Bukannya menolong, seluruh siswa malah menonton layaknya pertunjukan gratis. Ada yang bersorak bahkan melempari Xeira botol kosong. Xeira yang tertunduk hanya bisa menangis diam menahan amarah. Pembullyan, sangat marak terjadi dikalangan para remaja. Bukan hanya karena perbedaan akademik, tapi perbedaan sosial yang menjadikan aksi bullying terjadi.

SAREIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang