Sebelum baca ini, aku ingetin kalau aku dable up. Jadi setelah selasai baca chapter ini langsung scroll kebawah ya.
Satu minggu telah berlalu tak terasa pertandingan basket sedang terlaksana. Aldian dan teman-temanya masih bersantai menunggu pertandingan itu dimulai.
Satu botol ia pegang lalu menghabiskannya tanpa sisa. Aldian menatap sekitar yang begitu ramai didatangi dari berbagai sekolah, tidak hanya membawa perwakilan Tim-nya para anggota Osis pun mereka bawa untuk mengikuti program pertukaran pelajar sesama Osis.
Seluruh anggota Osis berkumpul dilapangan berbaris rapi. Jas almametermya menjadi ciri khas tersendiri, mereka saling berjabat tangan dan bermusyawarah pelajar mana yang akan masuk ke SMA Nusantara. Harun sebagai Ketua Osis Nusantara akan betukar pelajar dengan SMA Garuda, begitupun sebaliknya SMA Garuda akan mengirimkam Ketua Osis nya ke SMA Nusantara. Aldian masih memperhatikan, tanganya melempar batu kerikil berulang kali. Membosankan, pikirnya.
Tak lama setelah itu, Kristal datang sambil membawa berbagai macam makanan. Semua yang ada disana menyambut Kristal antusias namun, mendadak wajah mereka berubah masam lantaran Kristal menjauhkan makanan itu.
"Pedit lo!" hardik Bagus.
"Jangan makan banyak-banyak perut sakit sebelah gimana? Tim kita bakal kalah bor. Ingat! Allah tidak menyukai orang yang berlebihan, apa lagi pelit kayak lo." ceramah Yusuf yang notabanenya anak Ustad.
"Astagfirulullah." Kompak semua orang. Jika Yusuf sudah ceramah maka yang bisa mereka lakukan adalah mengelus dada mengingat betapa kejamnya manusia.
"Bukannya Subhanallah ya?" kata Kristal bingung.
"Gue astagfirulullah buat lo ya!" Damprat semua orang membuat Kristal tersedak.
"Anjir! Gue herman sama kal-"
"Herman bapak gue anjing!" potong Yogi tak terima.
"Typo Yogi!!" Greget Kristal. "Gue heran sama kalian, gue makan baru satu suapan dan kalian nyimpulin berlebihan. Berlebihan gimana sih menurut kalian?!" Geram Kristal.
"IDK," balas Harun sambil mengangkat kadua bahunya.
"Apaan tuh?" tanya Kristal heran.
"I don't know."
"Og."
"Og? Apaan tuh?" Kini giliran Harun yang bingung.
"Ohh gitu."
"Gak nyambung anjing!"
"Iya kayak otak lo!" ucap Kristal langsung berlari dan memilih duduk dekat Aldian.
Navin menyenggol lengan Aldian yang terlihat sangat muram sembari menunjuk pada gadis yang tengah berjalan ke arahnya.
Aldian menoleh ia tersenyum tipis pada Lubi. Aldian terus memandang gadis itu yang tengah tertawa sampai tak sengaja pandangan mereka bertemu namun dengan cepat Lubi mengalihkanya.
"Barbar kesayangan lo dateng, siap-siap tutupin telinga kalau perlu hati juga di tutup supaya aman. Nih gue udah nyiapin sumpel buat telinga kita, jaga-jaga lah kalau dia teriak jadi nggak langsung masuk ke gendang telinga," celetuk Kristal sambil membagikan sumpel telinga yang sudah ia buat.
"Orang kayak lo memang harus dibasmi, menuh-menuhin bumi tau nggak?!" ucap Navin kesal.
"Maksudnya gue bego lagi?" tunjuknya pada diri sendiri.
Lubi berjalan melewati Aldian yang biasanya kerap heboh saat bertemu namun kini tidak.
"Yahh lewat doang ternyata," kata Kristal dengan raut di buat mengeluh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku pergi (On Going)
Teen FictionBagaimana tanggapanmu berpacaran hanya satu hari lalu putus tanpa ada sebab? Dan bagaimana perasaanmu dikala tahu bahwa itu hanya taruhan saja? ________ "Gue gak mau, gue gak mau kita putus, yang berhak mutusin itu cuma gue. jadi, mau sampai kapanp...