..././--/-.../../.-../.-/-.

951 116 9
                                    

Lubi berjalan menuju kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Langkahnya terhenti dikala melewati kelas kekasihnya, ia meniatkan dalam hati untuk mampir terlebih dahulu.

Matanya menerawang keberadaan Aldian. Namun, sosoknya tak ia temukan. Lubi mendekati sahabat karib Aldian.

"Bos kalian kemana?" tanya Lubi.

Kristal dan Navin memutar tubuhnya menghadap Lubi.

"Gue gak tahu, gue aja baru nyampe ke kelas". Jawab Navin.

Kemana tuh bocah.

"BI!" panggil Kristal.

"Ya?" Lubi yang sudah diambang pintu berbalik lagi ke tempat Navin dan Kristal.

"Lo gak usah nyari-nyari Aldian."

"Emang kenapa?"

"Putusin aja Aldian, Aldian bukan cowok baik-baik Bi!"

Lubi tertawa renyah. "Bukanya yang bikin gue harus pacaran itu lo berdua!!"

Skakmat

Keduanya langsung bungkam.
"Ya maaf" Kompak Navin dan Kristal

"Gak usah minta maaf justru gue yang harusnya bilang makasih sama lo, karna berkat lo berdua akhirnya gue pacaran sama Aldian!" Mata Lubi berkilat senang.

"Dia playboy loh bi, seharusnya lo putusin aja Aldian. Aldian tuh cowok burik. " ucap Navin mengkompori.

"Miskin" kata Kristal menambahi.

"Suka ngiler."

"Jarang mandi."

Tunggu mereka sahabatnya apa musuhnya sih?

"Burik dari mana orang ganteng gitu kok di bilang burik," kata Lubi seraya menggeplak kepala Navin.

"Saran gue cari cowok lain deh yang lebih keren dikit, emm ... semisalnya gue gituh, " kata Kristal mengangkat kerahnya angkuh.

"Keren dari mana, dari liang tai betmen?!" celetuk Navin.

Kristal mendengus kesal bisa-bisanya ia disamakan dengan liang tai betmen.

"Lo suka Al dari mananya? " tanya Navin.

"Emm Al tuh ganteng,manis, keren, apa lagi ya?" Lubi mulai berpikir
"Rambutnya gue suka, tinggi dan... Ah pokoknya gue suka semuanya."

"Lo jangan liat dari covernya dong" ucap Navin.

"Terus gue harus liat dalemnya gitu".

"Ya iyalah".

"Berarti gue harus bedah tubuhnya Aldian dong " tebak Lubi yang otaknya kini sudah travelling kemana-mana.

"Buat apa" tanya Navin heran.

"Buat liat jantung, hati, usus, paru-paru dan organ lainnya. Kan lo yang nyuruh gue buat liat dalemnya , lo lupa ya?" jawab Lubi dengan tampang watadosnya.

Navin mengelus dada wajahnya ia dibuat nelangsa dengan jawaban Lubi.

"Bukan itu Lubi, astaghfirullah!!" Navin mulai gemas. Ia menepuk pundak Kristal memberikan kode dengan kepala 'Jelasin kris! ".

Kristal mengacungkan jempolnya.
"Neng Lubi biar abang Kris yang jelasin, jadi gini maksud dari Navin itu bukan gitu." Kristal memperjelas dengan tenang .

"Mmm bukan? ya terus apa?" tanya Lubi.

"Jadi gini lo harus tau sifatnya, kelakuannya, pokoknya yang berasal dari dalem deh," ucap Kristal "Dan yang gue liat pintu hati Al masih nutup buat lo, lo harus tau gimana caranya biar pintu hati Aldian kebuka lebar buat lo" Perjelas Kristal berharap apa yang ia jelaskan Lubi bisa mengerti.

Aku pergi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang