QHN FRZOVYNA

536 66 8
                                    

Putar dulu mulmednya ya

"Al ini .... "

"Iya, tempat pertama kali lo datengi dulu."

Lubi mengangguk. "Masih sama, gak ada yang berubah."

"Ada."

Kening Lubi berkerut.

"Danaunya sama, tapi orang yang datang ke sini beda," kata Aldian. "Sini ikut gue."

Aldian menuntun Lubi ke sebuah tempat yang di hiasi dengan banyak lampu. Dari kejauhan pun Lubi sudah mendengar lagu yang mungkin biasa di pakai untuk dansa.

"Oh ayolah jangan bilang kalau lo mau ngajak gue dansa." Belum di tanya Lubi sudah menolak.

"Oh ayolah cobain dulu," kata Aldian mengulangi logat Lubi.

Aldian mengulurkan tangannya di hadapan Lubi, di raih tangan itu kemudian lagu terputar dengan merdunya.

Salah satu tangan mereka saling berpegangan. Aldian dengan posisi memegangi pinggang Lubi, sedangkan Lubi memegangi bahu Aldian.

Dengan hati-hati Lubi mengikuti irama lagu, berkali-kali ia menginjak kaki Aldian yang mana membuat pria itu mengaduh kesakitan.

"Sorry," cicit Lubi.

Mata mereka saling beradu kontak
seperti banyak yang ingin di sampaikan namun tak bisa.

Irama musik semakin cepat membuat gerakan dansa mereka semakin lincah. Aldian memutarkan Lubi di tengah dansa tersebut kemudian membuat gerakan seperti jatuh ke lantai. Dan....

Drep!!

Napas mereka memburu, Aldian mencium pucuk kepala Lubi dalam pelukannya. Sudah berapa kali ia memeluk gadis itu, akh rasanya tak terhitung.

"Mau ke danau?" tanya Aldian. Lubi mengangguk.

Mereka berjalan ke arah danau menumpangi perahu yang hanya muat dua orang.

"Mau di sisi atau ke tengah?"

"Tengah," balas Lubi.

"Yakin lo? Lo nyemplung gue gak bakal nolong."

Lubi mendengus kesal. "Biarin gue nyemplung, mungkin arwah gue bakal gentayangin lo nanti."

"Lo gak serem jadi setan, lo terlalu cantik," tutur Aldian berhasil membuat pipi Lubi memerah.

"Aldian tanggung jawaaab! Hati gue Mau terbang!!" teriak Lubi dalam hati.

Aldian mendayung pelan perahu itu. Di temani cahaya bulan yang menerangi, pria itu justru mencipratkan air ke wajah Lubi.

Lubi mengerjap, ia balik menyiram Aldian dengan segumpal air di tangannya. Sampai-sampai perahu yang di tumpangi pun hampir saja terbalik.

"Kan udah gue bilang jangan goyang-goyang!" pekik Lubi takut setengah mati.

"Loh, siapa yang goyang-goyang coba, lo kira gue lagi goyang ngebor?"

Lubi memanyunkan bibirnya, mengapa Aldian bisa menyebalkan seperti ini?

"Udah berhenti di sini," pinta Lubi. Aldian menurut.

Terdapat keheningan di antara mereka.

"Bi," panggil Aldian. "Gue pergi ya."

______

"Lubi tunggu!"

"Lubi berhenti!"

"Gue bakal jelasin sama lo!"

Aku pergi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang