.../.-/-/..-

2.2K 203 75
                                    

"Ada Bucan woy!!" teriak lelaki yang terbirit-birit masuk kelas.

Bucan adalah kepanjangan dari bu cantik, itu adalah panggilan semua murid di SMA Nusantara. Sebenarnya, nama aslinya adalah bu Berlian tapi karena penampilannya yang modis di tambah umurnya yang masih muda banyak para siswa yang selalu menggodanya.

"Pagi anak-anak," sapa bu Berlian melangkah masuk seraya meletakan buku-buku di atas meja miliknya.

"Pagi Bucan," kompak semua murid.

"Ehh Ibu makin cantik aja Bu, kalo Ucup ngajak nikah Ibu mau nggak? Kebetulan banget Ucup jomblo ibu juga jomblo jadi pas," celetuk Ucup yang membuat semua orang menahan tawa.

Bu Berlian menoleh. "Nilai kamu saya coret merah mau?" tanya balik Bu Berlian dengan sorot mata tajamnya.

"Bercanda Bu."

"Ibu mau ngumumin kalau hari ini kita kedatangan murid baru," ucap bu berlian mengumumkan.

"Pintar gak ya."

"Cewek atau cowok. "

"Siapa bu?"

Kehebohan terjadi, pertanyaan terus saja dilontarkan oleh para murid. Sehingga guru muda itu tak kuasa menutupi telinganya dengan tangan.

"SSTTT!! BISA DIAMMMM!" tegas bu Berlian. "Kamu silahkan masuk," ujar bu berlian memandang pintu kelas yang diikuti semua murid.

Tap... Tap... Tap....

Seorang perempuan masuk dengan jalanya yang anggun, di tambah lagi angin berhembus dan menerbangkan helaian-helaian rambut si pemiliknya sehingga terkesan lebih seperti jalanya seorang model.

"Nah, ini Alana Archa Lubi. Alana silahkan perkenalkan diri kamu."

"Makasih Bu. Hallo, gue murid pindahan dari SMA Taruna nama gue Alana Archa Lubi. Kalian boleh manggil gue Alana, Archa atau Lubi," ucapnya

"Kalo manggil sayang boleh?" tanya Bagus.

Lubi terkekeh pelan ia menanggapi nya dengan senyuman.

"Boleh."

"Alana kamu dud___"

"Panggil Lubi aja Bu," potong Lubi

"Baiklah Lubi kamu duduk dekat Kimberly." Tunjuk nya ke arah Kimberly. "Yang namanya Kimberly acungkan tangan, karena lubi belum tau Kimberly yang mana."

Kimberly mengacungkan tangannya.

"Ohh makasih Bu."

"Hai  gue Kimberly. Lo panggil gue aja Kim dan ini temen gue namanya Dena," tunjuk nya ke arah Dena.

______

"Kantin kuy," ajak Kimberly pada Lubi.

"Hmm."

Mereka berjalan melewati koridor sekolah, banyak tatapan yang tertuju pada mereka. Bisikan-bisikan tetangga mulai terdengar di telinga ketiganya.

"Anjirr siapa tuh murid baru ya? Ya Alloh cantik bener"

"Sekarang gue percaya ternyata bidadari emang nyata"

"Pake skincare apa ya dia? Bening banget tuh muka."

Tak lama ketiganya berjalan mereka akhirnya sampai di kantin milik sekolah.

"BI lo mau apa biar gue yang pesenin," tanya Kimberly.

"Air putih aja."

"Gue nitip kim, gue mau .... " Dena memegangi dagunya dengan telunjuk.

"Cepetan!! Keburu ngantri," desak Kimberly meninggalkan kedua sahabanya.

"ES TEH AJA!!!!" teriak dena yang di balas acungan jempol dari Kimberly.

______

"Al, coba liat ke pinggir," ucap kristal

Aldian mengangkat alisnya seolah-olah berkata 'apa'.

"Itu cewek baru, cantik kan? lo gak mau macarin dia?" tanyanya.

"Terus? "

"Masa iya lo gak mau macarin dia?" timpal Navin.

"Kita taruhan kalo emang lo hebat, gue bakalan salut tujuh hari tujuh malam, dan gue taruhin Kristal buat jadi babu lo gimana?" tantang Navin.

"Ehh anjir lo yang nantang kenapa taruhannya gue?" sewot Kristal tak terima, Navin nyengir lebar.

"Jadi giman bisa nggak?" tanya Navin sekali lagi.

"Ohh lo nantangin gue? liat aja besok gue sama dia bakalan jadian." Aldian tersenyum picik.

"Gue gak yakin tuh cewek bakalan mau sam lo." Navin memicingkan kedua matanya.

"Kali ini dia gak bakalan nolak," kata aldian penuh percaya diri.

"Caranya?? "

Hallo krisarnya ya kak cerita pertama aku hehehe. Jangan lupa vote dan komen.

Salam manis dari author

Aku pergi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang