Triingg...
Alarm smartphone Jiwon berdering kencang. Sengaja ia set dengan volume sangat tinggi agar segera terbangun.
"Sudah jam 4.. rasanya baru saja 5 menit terpejam", gumamnya sambil melihat jam di layar smartphone dengan mata sipit. Berarti hanya 2 jam dia tidur semenjak datang dari acara award itu. Bungsu Kim duduk sejenak, mengumpulkan nyawa. Lantas beranjak ke kamar mandi dan bersiap. Penerbangannya menuju Jeju pukul 06.30
.
Awan masih terlihat gelap dengan sangat sedikit sekali semburat berwarna orange ketika Jiwon dengan bersemangat keluar dari pintu lobby apartemennya menyeret sebuah koper.
Seorang lelaki menghampiri. "Anda sudah siap, Nona?" Tanyanya, sopir yang sudah dipersiapkan tuan Chu untuk mengantar si artis menuju bandara.
Gadis Kim mengeratkan coatnya, cuaca sangat dingin pagi ini. "Ne,," jawabnya singkat kemudian membiarkan kopernya untuk dipindahkan ke dalam bagasi.
.
Pukul 07.35, ketika sepasang ankle leather boots coklat tua menapak masuk menuju area bandara Jeju. Terlihat sangat antusias, dengan koper yang tak terlalu besar didorong di sampingnya.
Pemilik ankle leather boots –si gadis- melepas masker hitamnya sejenak, kemudian menghirup dalam-dalam aroma sejuk dan khas daerah itu.
"Hmm......" Gumamnya sejenak kemudian kembali memakai masker ketika dirasa hidungnya tertusuk angin dingin.
Matahari terbit malu-malu, suhu masih dingin tapi Kim Jiwon merasa hangat, sangat bersemangat. Senyum dan seringai bahagia tak henti terlukis dari wajahnya yang tertutup kacamata hitam dan masker dengan warna senada.
'Tidak akan ada yang mengenaliku. Sudah kusiapkan dengan baik, Tuan Chu,' monolognya. Menyeringai bangga di balik masker.
"Brrr... shhh.. dingin sekali." Jiwon mengeratkan coat dan poncho yang melekat. Kemudian menuju mesin minuman dan memilih sekaleng kopi kemasan dari dalam showcase.
Ia membuka masker dan menenggak kopi. Terasa lapar. Baru ingat terakhir makan sebelum menghadiri acara awards semalam. Masih tetap berdiri di samping showcase, si bungsu Kim mengedarkan pandangan pada sekelilingnya. Cukup ramai, wajar karena liburan tahun baru. Artinya dia juga harus lebih berhati-hati dengan penyamarannya.
"Ahh ya!" Serunya tiba-tiba. Jemarinya mengambil benda pipih nan canggih dari dalam shoulder-bag. Dengan satu sentuhan jari benda itu menyala.
Memeriksa log panggilan dengan riwayat telepon dari kekasihnya kemarin siang, sebelum si captain inspirasi dunia itu naik stage menggelar konser terakhirnya.
Membuka aplikasi chat. Tidak ada pesan terbaru darinya juga.
Tak apa, tentu masih ingat ucapan sang captain kemarin, bahwa dia dan membernya akan segera berangkat ke Jeju tepat setelah konser berakhir sore hari. Artinya saat ini dia -captain Ji- dan rekan-rekannya juga sudah berada di sini, kan?
'Haruskah aku menghubunginya sekarang?' Tanya Jiwon dalam hati.
Kepala dengan surai panjang coklat maroon nya menggeleng tegas, 'Aniya, akan kuhubungi ketika sudah sampai di depan penginapannya saja..'
Senyum bahagia kembali terkembang dari bibir natural Jiwon.
Membayangkan sang kekasih yang sekarang mungkin masih terlelap di dalam selimut –seperti yang biasa dilakukan ketika mendapat libur- dan bagaimana reaksi pemuda itu ketika mengetahui kedatangannya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours {G-Dragon x Kim Jiwon, 2020}
De Todo"bukankah sudah ku peringatkan padamu sejak awal, semua tidak mudah.." "tak masalah untukmu, tapi bagaimana dengannya?" "dunia kalian terlalu berbeda, leader!" Ketika seorang musisi kebanggaan negara dan seorang aktris papan atas menjalin hubungan...