A Warning!

719 49 0
                                    

"bukankah sudah ku peringatkan padamu sejak awal, semua tidak mudah.."

"tak masalah untukmu, tapi bagaimana dengannya?"

***

Gelap, kamar sebuah apartemen bintang 5 itu tetap temaram walau di luar matahari sudah semakin meninggi. Kwon Jiyong mengerjap, meregangkan kakinya sepelan yang ia bisa agar seorang lain di sebelahnya tak terganggu.

 Kwon Jiyong mengerjap, meregangkan kakinya sepelan yang ia bisa agar seorang lain di sebelahnya tak terganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memandangi lalu membelai lembut surai milik gadis yang ia akui telah takluk olehnya. Mengangkat sedikit kepala dan mendaratkan bibir dinginnya di kening si gadis.

 Mengangkat sedikit kepala dan mendaratkan bibir dinginnya di kening si gadis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan bulu mata lentik gadisnya bergerak.

"Good morning, darl..", bisik Jiyong, menciptakan kurva senyum di bibir sang dewi.

Kwon Jiyong tersenyum lebar, membenarkan anggapan orang bahwa sisi tercantik wanita adalah ketika bangun tidur.

Gadis itu berniat berdiri sebelum tiba-tiba Jiyong merengkuh tubuhnya, membenamkan kepala pada ceruk lehernya.
"Biarkan begini dulu, hmmm...", bibir Jiyong bergetar di kulit leher mulus si gadis. Menghirup dalam-dalam aroma english pear yang samar.

Si pemilik hati hanya tersenyum teduh. "Kau tau, aku hampir mati karna merindukanmu..."

Mendengarnya Jiyong terkekeh kecil, "maka di sinilah aku sekarang, aku jauh lebih merindukanmu sayang.."

Kata rindu memang tak habis diucapkan oleh mereka yang saling mencintai.
3 minggu lebih berlalu sejak makan malam di rumah keluarga Jiyong, lalu kembali ke aktivitas super padat masing-masing, Jiyong - Jepang, dan si gadis yang bertolak ke Shanghai.

Terlebih untuk si bungsu keluarga Kim yang entah mengapa seminggu terakhir sangat merindukan lelaki itu.

.

Flashback on

"aku merindukanmu oppa, hiks..", suaranya parau di saluran video call, suatu pagi.

Jiyong teriris mendengar low-tone yang serak itu, kakinya lunglai melihat layar smartphone menunjukkan raut nona Kim yang sedang menangis. Ouhh seandainya Jepang - Shanghai hanya satuan kilometer, demi apapun tentu ia sudah berlari saat itu juga menghampiri sang kekasih mendekap hangat tubuh mungilnya untuk menyalurkan ketenangan.

I'm Yours {G-Dragon x Kim Jiwon, 2020}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang