"Oppa.." lembut, suara low-tone itu memanggil seorang lelaki yang berdiri beberapa langkah darinya, membelakanginya, menyimpan kedua tangan di saku coat mahal, sedang menatap pemandangan malam Seoul.
Jiyong membalikkan badan, "kau datang...", melangkah mendekati Jiwon. Ingin langung memeluk sih, tapi, tck! sabar dulu Kwon Jiyong!
"__duduklah", Jiyong mempersilahkan si gadis duduk di tempat yang sudah dipersiapkan sedemikian baik. Nona Kim melepas coat berwarna camel dan syal Burberry tebalnya.
"Walau tempat ini dekat dengan rumahku tapi ini untuk pertama kalinya aku kemari", Jiwon memperhatikan interior di penjuru ruangan. Cheodangdom Sky Dome, bangunan paling tinggi dan restauran paling mewah di area itu, setiap orang tau tentangnya.
"__tempat ini selalu ramai, kenapa sekarang sangat sepi?" lanjutnya keheranan.
"Aku menyewanya, tempat ini milik kenalanku", Jiyong menjelaskan. Ia sadar, Nona Kim tentu sibuk dengan kegiatan yang sangat melelahkan, maka memutuskan menyewa restaurant mewah di area yang dekat-dekat saja –area rumah gadis Kim- adalah pilihan terbaik, kan? Selain itu tentu mereka harus ingat untuk selalu menghindari paparazi menyebalkan yang siap menguntit kapan dan dimana saja.
Lalu, atas dasar apa Jiyong mengajak si gadis kemari?
"ayolah Jiwonie, waktuku tersisa 3 hari dan aku akan kembali melanjutkan tour ku. Tidak bisakah kita bertemu? Sekali saja, sebelum aku berangkat.." Jiyong memelas, di sambungan telepon 2 hari lalu.
Sambungan telepon masih sunyi, Jiwon sedang berpikir mungkin.
"__ atau baiknya harus kuculik saja dirimu, huh??"
Jiwon terkikik, "aniya aniya.. baiklah bagaimana jika besok lusa? Jam 8 malam?"
.
.
Pelayan datang sepersekian menit setelah Jiyong menjentikkan jari.
"1 botol gin, please", Jiyong berkata pada pelayan sembari menutup buku menu.
"Dan 1 moccachino panas untukku, less sugar", susul Jiwon.
'pardon me? Di restauran mewah yang terkenal dengan gin, wine, dan racikan cocktailnya dia hanya memesan secangkir mocca?' batin Jiyong sambil melongo.
Ingatannya singkat kembali pada perkataan Daesung kala itu, "kita sudah cukup lama berada bersisian, dan tidak bisa dibilang sebentar juga aku mengenal Nona Kim.. kalian berdua sangat berbeda hyung.."
Jiyong yang mendengar hanya berdecik. Berbeda apa, sih? Bukankah setiap perbedaan bisa diatasi bersama?
Lantas, sekarang? See! bahkan perbedaan itu sudah nampak nyata kan? Gin dan mocchacino??!!"Kau tidak suka alkohol?"
"Lumayan. Hanya saja besok jadwalku masih sangat padat dan aku tidak ingin merusaknya hanya karena meneguk alkohol malam ini", nona Kim mengangkat cangkirnya, menyesap perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours {G-Dragon x Kim Jiwon, 2020}
Random"bukankah sudah ku peringatkan padamu sejak awal, semua tidak mudah.." "tak masalah untukmu, tapi bagaimana dengannya?" "dunia kalian terlalu berbeda, leader!" Ketika seorang musisi kebanggaan negara dan seorang aktris papan atas menjalin hubungan...