Kim Jiwon berdiri di balkon sambil menimbang-nimbang gelas bertungkai panjang di tangan.
"Ku kira kau sudah membuangnya", ujarnya pada pemuda yang sedang duduk di beanbag tak jauh darinya.
"Jangankan membuang, bahkan tamu yang berkunjung saja tak ku ijinkan menyentuhnya", balas Jiyong.
Mereka baru saja menghabiskan hantaran makan malam istimewa yang dipesan Jiyong, lantas si gadis melangkah menuju balkon, spot favoritnya di apartemen ini. Pemandangan kelip kota dan ujung Namsan tower memang memanjakan mata, dan Jiwon amat menyukainya.
Dengan sebuah botol besar di tangan, Jiyong mendekati si gadis, menuangkan cairan merah dari dalam botol ke gelas yang sedang dipegang Jiwon.
Jiwon tampak meringis ketika menyeruput gelasnya.
"wae?" Tanya Jiyong, "kau seperti baru pertama kali minum wine", ejeknya dengan menahan tawa kemudian menyeruput gelasnya sendiri.
"Ini yang pertama, sejak 2 tahun lalu..", tutur gadis Kim membuat Jiyong mengernyit heran.
"Selama kau tidak ada aku tidak pernah minum wine", jelasnya lagi.
"wae?"
Jiwon tampak mengamati cairan di gelasnya. "Aku sibuk, tidak ada waktu..", ujarnya beralasan.
"Ahh arasseo..", Jiyong manggut-manggut.
"London, Jepang, Shanghai, Brunei, Singapore, lalu kemana lagi? Benar.. kau berubah menjadi wanita tersibuk ya." Sindirnya.
Jiwon tertawa tertahan sambil tertunduk. "Dami eonni yang memberi tau?"
"....Oppa, jeongmal mianhae.. untuk segala yang terucap dan menyakitimu kala itu..", ujarnya dengan low-tone yang sangat lembut.
Jiyong sontak melangkah mendekat, merengkuh lengan si gadis sehingga mereka berhadapan.
"---1 tahun 10 bulan... aku sibuk melarikan diri, membunuh kerinduan dan penyesalanku. Sekarang kau sudah disini, maka aku harus meminta ma---"
Ctikk! Jiyong menyentil kening gadisnya.
"Pabboya! Tidak ada kesalahanmu yang harus kuberi maaf.."
"---hanya saja sedikit menyedihkan mengingat selama ini kau tidak pernah menjengukku. Kukira kau melupakanku dan menggandeng pria lain", goda Jiyong.
Nona kim menyeringai. "Ck! Kau yang bodoh.. Bagaimana mungkin seorang leader berpikiran dangkal seperti itu", ujarnya dengan mengerucutkan bibir.
Jiyong tersenyum lebar. Sudah lama sekali tidak melihat wajah cantik yang tampak semakin menggemaskan ketika mempoutkan bibir.
Kim Jiwon kembali menghadapkan tubuhnya pada handle balkon. Tangannya bersedekap di dada.
"Disini dingin.. masuklah", perintah Jiyong.
Jiwon tak menggubris. Tetap mengedarkan pandangan pada cakrawala malam Seoul dan sesekali mengusap-usap lengannya sendiri agar terasa hangat.
Jiyong berdecak kecil karena perintahnya terabaikan, lantas mengambil selimut dan memakaikan pada tubuh si gadis.
"Kita bertemu di musim dingin, lantas terpisah di musim dingin juga..", ujar Jiwon menerawang.
Jiyong mengambil nafas dalam. "Dan kita bertemu kembali di musim dingin. Ini musim gugur dan hampir musim dingin kan?"
Hupp! Jiyong memeluk tubuh gadisnya dari belakang yang membuat Jiwon sedikit terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours {G-Dragon x Kim Jiwon, 2020}
Acak"bukankah sudah ku peringatkan padamu sejak awal, semua tidak mudah.." "tak masalah untukmu, tapi bagaimana dengannya?" "dunia kalian terlalu berbeda, leader!" Ketika seorang musisi kebanggaan negara dan seorang aktris papan atas menjalin hubungan...