"Ikutlah sebentar, ada sesuatu yang ingin kutunjukkan. Aku janji hanya sebentar", tutur Jiyong yang tanpa menunggu persetujuan kembali menarik lengan itu menuju ke master bedroom.
.
.
.Dengan cahaya redup Nona Kim memperhatikan jejeran frame yang tertata di nakas berwarna putih di sudut ruangan, sedangkan si pemilik kamar terlihat mencari sesuatu di dalam tas dan jaket yang tadi siang ia kenakan.
Ujung jemari Jiwon meraba pinggiran bingkai berisi foto Jiyong kecil dan ibunya. Ada pula foto Jiyong kecil dengan sang kakak, Kwon Dami, yang beranjak remaja.
Ia tersenyum kecil ketika mendapati 1 bingkai berisi foto mereka berdua yang diambil sekitar setahun lalu, ketika mereka merayakan –secara privat- perilisan brand fashion milik Jiyong.
"Melihat apa?" Jiyong datang dari belakang dan langsung memeluk pinggang gadisnya.
"Ahh..." Jiwon sedikit terkejut.
"-----Kwon Jiyong kecil sangat menggemaskan. Mungkin akan seperti itu kelak raut muka anak-anakmu nanti."Jiyong mengulum senyum.
"Akan lebih menggemaskan jika kau ibunya, aku ingin memiliki putri yang lucu", ujarnya yang dibalas tawa kecil dari sang gadis.Jiyong mengecupi ceruk leher Jiwon yang terbuka, Cup! Cup!
"------pasti sangat cantik.. seperti ibunya."Gadis Kim tertawa lagi, kemudian melepas lengan bertato dari pinggangnya dan membalikkan badan, "apa yang ingin kau tunjukkan?"
Jiyong menyungging sebelah sudut bibirnya. Menarik tangan sang kekasih dan mendudukkannya di kasur king-size miliknya. Jiyong ikut duduk.
Nona Kim mengernyit sambil memperbaiki posisi duduknya agar mereka berhadapan,
"Ada apa? Jangan membuatku takut, oppa. Aku tidak siap jika seperti kejadian waktu itu di Shanghai."Sang leader tersenyum tipis. Menggeleng.
"Aniya.. tidak akan pernah seperti itu lagi."Tangan bertato-nya meraih kotak beludru berwarna hitam yang sebelumnya ia sembunyikan di balik selimut.
"—maaf aku membuatmu kesal hari ini", ujarnya sambil perlahan membuka kotak itu dan seketika memperlihatkan isinya.
Kim Jiwon tertegun, terkesiap, dengan kotak beludru sekaligus sesuatu di dalamnya.
Netranya menatap Jiyong sesaat dengan wajah yang penuh tanya. Ujung telunjuknya meraba pelan benda bulat dengan gold-chain tipis panjang yang mengekori.
'Ige mwoya?'
Sebuah kalung dengan pendant berwarna emerald dan sentuhan ukiran gold di atasnya.
"Oppa.. A-aku tidak pernah meminta apapun padamu, apalagi barang-barang seperti ini", ujarnya sedikit terbata. Irisnya
tak lepas memandangi liontin di dalam kotak. Indah, diakuinya liontin itu memang sangat cantik."—ini sangat mahal."
Yeah, ia tentu sudah bisa menebak dari kotak beludru mewah yang ditunjukkan Jiyong, yang di baliknya tertulis nama brand dunia dengan tinta emas sebagai perancangnya,
Dior."Padahal aku sangat senang jika kau meminta sesuatu padaku", balas Jiyong dengan senyumnya yang merekah.
"___mereka hanya membuat sedikit dengan model seperti ini. Aku memesan 1 dan meminta sedikit modifikasi. Beruntung mereka bisa menyelesaikan dengan cepat dan noona menawarkan diri untuk membawanya ketika pulang ke Seoul.."
"___aku tidak tau jika noona datang hari ini.. jadi.. Jiwonie aku sungguh minta maaf karena tiba-tiba meninggalkanmu di rumah kakakmu tadi pagi."
Tangan Jiwon bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours {G-Dragon x Kim Jiwon, 2020}
Acak"bukankah sudah ku peringatkan padamu sejak awal, semua tidak mudah.." "tak masalah untukmu, tapi bagaimana dengannya?" "dunia kalian terlalu berbeda, leader!" Ketika seorang musisi kebanggaan negara dan seorang aktris papan atas menjalin hubungan...