♫♫♫ Why cant i hold you in the street?~ ~~
♫♫♫ Why cant i kiss you in the dance floor? ~~~
♫♫♫ I wish that it could be like that~~~
♫♫♫ Why cant we be like that~~~
♫♫♫ Cause i'm yours~~~Klik!
Bungsu keluarga Kim mematikan layar datar 40inch yang sedang menampilkan video klip teranyar sekelompok girlgroup barat. Mendengar lirik itu hatinya sedikit tertohok.
Teringat obrolan dengan kekasihnya masa awal berpacaran dulu yang kemudian pada akhirnya mereka sepakati bersama.
"Pikirkan kau, member dan junior-juniormu, sayang.. kita tidak boleh egois, kan? aku tak masalah jika itu hanya menyangkutku saja, tapi hal lain kita tak pernah tau."
Jiyong yang mendengarnya menghela nafas, "Kau tau? bukan hanya hal itu yang ku pikirkan, tapi keadaanmu jauh lebih kupertimbangkan. Go public atau tidak, selalu kau yang akan menerima lebih banyak komentar jahat", Jiyong menyelipkan kelima jarinya pada jemari lentik Jiwon, "apa kehadiranku menyakitimu?"
Dengan sebelah tangan Jiwon mengelus pipi sang leader. "Retoris. Aku tak akan pernah menjawabnya. Kita hanya harus menghadapi bersama, okey?" gadis itu menyungging senyum cantiknya.
Netra Jiyong mengerjap perlahan, memandangi paras gadis yang diakui adalah miliknya. Bersamanya selalu saja ia merasa damai. Ia tersenyum, mengelus surai harum sang kekasih, memperbaiki anak rambut yang terjatuh di pipi.
"Gadis Lollipop-ku tumbuh dengan sangat baik...",
Cup! Satu kecupan singkat di bibir Jiwon.
"oppa...!" protes Jiwon terkejut.
Jiyong menaikkan alis, "wae? Aku suka lollipop ku", mendaratkan bibir tipisnya kembali pada bibir lembab Jiwon.
1 tangan Jiyong berpindah pada kepala belakang Jiwon, kembali melumat bibir dan memainkan lidah Jiwon, "maniss.. heumm.... mungkin aku bisa terserang diabetes setelah ini", candanya.
Yeah, segala milik gadis Kim memanglah candu baginya.
Sigh!
Jiwon berdecak tipis ketika kembali mengingatnya. See! marah sekali dia kali ini, saat seorang lain digosipkan menjadi kekasih pemudanya.
Dirinya tetap wanita biasa kan? Cemburu wajar saja kan?
Bisa saja ia muncul di public dan mengaku menjadi kekasih Jiyong, tapi tentu bukan itu pilihan yang akan diambil oleh -hati malaikat- nya. Kesadarannya jauh lebih besar. Keegoisannya tak boleh menang. Sedari dulu mengubur jauh-jauh pikiran untuk show-up, dan hanya menyerahkan hubungannya pada 'tangan' Tuhan.
Jiwon beringsut dari sofa, berjalan menuju jendela kaca besar dan membuka sedikit tirainya. Mengedarkan pandangan pada langit malam yang tak dihiasi bintang.
"hufftt...", menghela nafas kasar. Penampilannya masih buruk, walau tak separah kemarin. Terlalu banyak menangis membuat kepalanya migrain.
Mengurung diri di apartemen, memang begitu kebiasaannya jika sedang free-day. Ditambah lagi dengan apa yang dihadapinya sekarang, semakin banyak alasan untuk berdiam diri, kan?
'walau aku sudah mempersiapkannya tapi ketika menghadapi secara nyata tetap saja rasanya sangat sakit', monolognya dalam hati.
Jiwon membalikkan badan, melangkah kembali menuju kamarnya untuk bersiap tidur. Kakinya berhenti ketika tak sengaja netranya melihat smartphone yang sudah dua hari ini tergeletak di atas nakas. Jiwon mengambilnya dan membawa ke kamar, duduk di tepi ranjang, dan dengan ragu menyalakan benda pipih itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours {G-Dragon x Kim Jiwon, 2020}
De Todo"bukankah sudah ku peringatkan padamu sejak awal, semua tidak mudah.." "tak masalah untukmu, tapi bagaimana dengannya?" "dunia kalian terlalu berbeda, leader!" Ketika seorang musisi kebanggaan negara dan seorang aktris papan atas menjalin hubungan...