Fiuuuuhhhh..
Leader Ji menghembus nafas lega mendapati thigh-boots milik kekasihnya sudah berada di tempat, di balik pintu apartemennya.
Ia menutup pintu dan masuk perlahan, samar suara tv terdengar.
"Aissh.." Jiyong sedikit terjingkat ketika menemukan gadisnya tertidur di sofa.
"----kenapa tidur disini, kenapa tidak di kamar saja, ck!"
Melihat gadis itu tidur sangat lelap mengurungkan niatnya untuk membangunkan. Ia terlebih dahulu mengambil selimut untuk menutupi kaki gadisnya yang terbuka hampir separuh paha.
'Baru saja aku pulang dan kau sudah membuatku turn-on, huh', ulasnya dalam hati.
------Nona Kim memakai mini dress yang pasti akan terangkat ketika dipakai berbaring, kan?----
Sejenak jemarinya membenahi surai coklat maroon yang terburai menutupi pipi mulus Jiwon, kemudian berdiri lagi dan beranjak ke kamarnya. Ia memilih membersihkan diri dulu sebelum membangunkan gadis itu.
Jiyong kembali 20 menit kemudian, dengan surai yang setengah basah dan sudah berganti pakaian rumahan.
Ia berjongkok, mendekatkan wajahnya ke roman cantik soulmatenya. Jiyong tak berhenti mengulas senyum melihat gadis itu tertidur dengan tenang.
Cup! kecupan bibir dinginnya mendarat mulus di kening Jiwon.
"Sayaang..." panggilnya sangat pelan sembari mengelus surai harum dan pipi putih kekasihnya.
Tak ada gerakan.
Lagi, mengelus alis, hidung dan bibir gadisnya.
Sekali lagi dan untuk sekian kali mengagumi pahatan indah yang Tuhan ciptakan begitu sempurna di hadapannya.Jiwon mengerjap, kelopak matanya bergerak perlahan.
"Ahh, hmm.. kau datang.." Jiwon mengucek matanya sesaat.
"Hmm.." jawab Jiyong dengan ulasan senyum.
"---maaf aku membangunkanmu, tapi tidur dengan posisi seperti itu akan membuat lehermu sakit."
Jiwon masih diam mengumpulkan kesadaran.
"Kau sudah datang daritadi?" tanyanya menyadari laki-laki di depannya sudah berganti pakaian dengan rambut yang masih setengah basah. Juga keberadaan selimut yang menutupi kakinya.
"Tidak juga. Sekitar setengah jam yang lalu. Kenapa tidur disini? Kau bisa menungguku sambil tidur di kamarmu", Jiyong membantu gadis itu duduk kemudian mendudukkan dirinya sendiri di samping Jiwon.
"Auchh.." Jiwon sedikit mengaduh. Benar, lehernya terasa sedikit nyeri.
"Sakit?"
"Gwencana. Hanya sedikit. Jam berapa ini? Apa kau sudah makan? Mau kubuatkan sesuatu?" Jiwon melirik jam di dinding. Pukul 7.35
Jiyong menggeleng, "Kau lelah, jangan memasak lagi. Dan aku sudah makan malam."
Nona Kim ber 'Oh' samar, tersirat sedikit kecewa di sana.
'oh, sudah makan? Makan malam bersama siapa?' tanya-nya dalam hati."Kenapa?" Jiyong merapikan anak rambut Jiwon sambil memperhatikan raut muka di depannya yang sedikit berubah.
"Tidak apa-apa."
Jiwon menjawab singkat kemudian berdiri dari sofa dan menuju kaca besar dengan tirai yang masih terbuka. Mengedarkan pandangan pada langit gelap tanpa bintang dan kelip lampu kota di bawah sana. Berkali-kali mengambil nafas dalam dan menghembuskannya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours {G-Dragon x Kim Jiwon, 2020}
Diversos"bukankah sudah ku peringatkan padamu sejak awal, semua tidak mudah.." "tak masalah untukmu, tapi bagaimana dengannya?" "dunia kalian terlalu berbeda, leader!" Ketika seorang musisi kebanggaan negara dan seorang aktris papan atas menjalin hubungan...