Our Ending (?)

327 35 0
                                    

'intip romantisnya G-Dragon dengan kekasih barunya yang berhasil tertangkap ka----'

Klikk!!

Brak!
Keras sekali suara remote yang sengaja diadu dengan dinding dan seketika membuat battery di dalamnya lepas berhamburan.

Sedang si tersangka menatap nanar pada layar datar 40 inch yang rasanya sudah 7 hari 7 malam tak habisnya menampilkan berita yang sama, berita tentangnya.

Bahunya naik turun dengan cepat, nafasnya tersengal.

Tangannya meraih botol krug besar di atas meja, menenggak langsung isinya dari bibir botol warna hijau dan gold yang terlihat sangat exclusive.

"Kwon Ji Yong!!"
Yongbae dengan cepat mengambil alih botol itu, membuat sebagian isinya yang berwarna kuning terang tumpah menodai sofa cordury.

".... berhentilah! Sudah terlalu banyak yang kau habiskan akhir-akhir ini!!"

Sang leader hanya mendengus samar, memegang kepalanya yang terasa sedikit berputar.
"oh ya?" tanyanya asal.

Yongbae, Daesung dan si maknae hanya diam. Miris sekali melihat kondisi sang captain yang jelas kentara sedang stress dan depresi berat, yang tentu mereka sudah sangat paham karena apa dan siapa. Akan selalu seperti ini memang jika terjadi sesuatu antara leader mereka dan kekasihnya yang seorang actress A-list itu.
Ini bukan pertama kalinya, tapi bagi mereka ini yang paling parah.

Bukan tentang gosip murahan yang tak henti menjadi trending dalam seminggu ini –yang tentu si fenomenal G-Dragon sudah kebal dengan segala baik buruk berita tentangnya.

Melainkan tentang si soulmate, gadis berhati malaikat penguasa hidup dan matinya, yang menghilang bak ditelan bumi, sama sekali tak bisa dihubungi.

Singkat cerita, gosip yang disebar laman berita murahan itu sukses membuat rencana liburan mereka gagal total.
Sang leader –di penginapannya- sudah terlebih dahulu mencak-mencak mengumpati segala media dan paparazi yang tak tahu diri. Segera meminta managernya untuk mencarikan tiket kembali ke Seoul, yang sayang sekali penerbangan di musim liburan sangat penuh dan baru akan mendapat kursi kosong untuk jadwal 2 hari berikutnya.

Beruntung sajangnim menelpon menawarkan penerbangan pribadi walaupun sebelumnya dengan sangat marah mengomeli keteledoran yang telah dilakukan anak-anak asuhannya.

Jiyong tak menggubris ketika si wanita yang di dalam berita disebut kekasihnya itu datang meminta maaf. Persetan dengan dirinya sendiri, yang terpenting adalah bagaimana kondisi gadisnya, dewinya.

Ditambah lagi gadis itu sama sekali tak bisa dihubungi.

Sejak munculnya gosip sialan itu kemudian mereka kembali ke Seoul dan sampai detik ini, entah berapa kali Jiyong atau Daesung mencoba menghubungi. Sayang hasilnya nol besar, yang bahkan Tuan Chu pun ikut tak bisa dihubungi.

Mendatangi apartemen Jiwon? Jangan ditanya lagi.

Hal pertama yang dilakukan Jiyong ketika kembali ke Seoul adalah mendatangi apartemen Jiwon yang sangat mudah diakses karena ia memiliki keycard duplikatnya.
Nihil.
Apartemen itu gelap dan rapi, seperti memang sengaja ditinggal pemiliknya.

Dan hari-hari berikutnya, bahkan pagi dan sore Jiyong datangi, berharap si gadis telah kembali atau sekedar meninggalkan jejak di sana.

Lagi-lagi hanya harapan kosong, karena yang ditemukan Jiyong adalah jejak-jejaknya sendiri. Lampu ruangan yang dinyalakan dan dimatikan oleh dirinya sendiri setiap kali datang.

.
.

Jiyong memijit kepala dengan jemarinya. Sedang ketiga member yang lain lebih memilih tak banyak bersuara.

Sudah seminggu, dan mereka sudah kehabisan ide harus bagaimana membantu sang leader mencari keberadaan Jiwon. Terutama untuk Daesung yang rasanya ikut-ikut frustasi menyalahkan dirinya sendiri.

Tiit..

Suara intercom apartemen Jiyong terdengar samar dari tempat mereka berempat duduk. Disusul kemudian terlihat sosok sang manager muncul melangkah ke ruangan yang mereka tempati. Dengan nafas tersengal segera mendudukkan diri sebelah Daesung, berhadapan dengan Jiyong yang masih terpejam dan memijat keningnya sendiri.

"Sudah kupastikan!!" Ujar sang manager –Tuan Lee- membuat semua mata tertuju padanya, termasuk sang captain yang melirik dengan malas.

"--- aku sudah menemukan buktinya."
Sambil tersengal ia menatap Jiyong dengan tegas, "..... hari itu dia datang.. kekasihmu, Jiwon-ssi, datang ke Jeju!"

"MWO???!!" Seru keempatnya hampir bebarengan. Terutama sang captain yang langsung mendelik saking kagetnya.

"Dia datang, Ji. Kurasa dia akan menemuimu sebelum akhirnya berita itu muncul dan...."
Tuan Lee mengambil nafas, tak mampu melanjutkan ucapannya karena dilihatnya sang captain yang berkali-kali mendesah kasar sambil menangkup wajah dengan kedua tangan.
'Ya Tuhan, Jiwonie!'

Daesung mendengus, membuang muka. Astaga, dia pun juga geram sekali saat ini, dan sekuat hati menahan emosinya sendiri. Sejak kemarin tak berhenti menghubungi gadis cantik kawan baiknya itu, atau siapapun teman mereka lainnya yang barangkali mengetahui keberadaan Jiwon.

"Kau sudah menghubungi manajernya?" Tanya Yongbae hati-hati.

Jiyong mengangguk samar, "hmmb.. dan tak pernah tersambung."

"Kurasa Tuan Chu tidak sedang di Seoul, sepertinya sedang berlibur", jawab tuan Lee.

Jiyong mengambil botol krug-nya dengan cepat dan mengalirkan seluruh isinya ke tenggorokan. Terlambat, Yongbae sangat terlambat merampas botol itu karena Jiyong dengan waktu singkat menghabiskannya dan meletakkan botol yang sudah kosong itu kembali ke atas meja.

Jemarinya meremas-remas surainya yang berantakan, 'aishhh pabboya!' Dalam hati merutuki dirinya sendiri.

"Hyung.."
Daesung memanggil pelan, menatap tajam pada leader nya.

Yongbae dan Seungri sedikit berjengit, takut-takut Daesung tak mampu lagi mengontrol emosinya.

Jiyong melirik sekilas.

"Hyung apa kau sudah mencoba menghubungi Taehee noona?" Tanya Daesung.

Fiuhh.. Yongbae menghembus nafas lega, berterimakasih karena Daesung tetap terkontrol.

"Ck! Entah sibuk atau mengganti nomor telepon karena dia di luar negri, jadi tidak bisa ku-----" Jiyong menghentikan ucapannya. Mulutnya membulat seperti menyadari sesuatu. Punggung yang tadi bersandar kini sempurna tegak.

Semua mata masih fokus padanya, menunggu kalimatnya yang menggantung.

"Benar!! Aku tau harus kemana!!" Bagai mendapat sebuah ide yang sangat brilliant Jiyong membulatkan mata lebar-lebar. Mengangguk mantap. Dengan cepat berdiri dan berlari sedikit limbung ke arah pintu.

Yongbae dan yang lainnya sangat terkejut, melongo, menatap heran pada tubuh kurus yang berlari meninggalkan mereka.

"Kwon Jiyong odie ga?!!! Kau baru saja minum, jangan menyetir sendiri!!" Teriak Tuan Lee. Menyambar jaket dan bergegas menyusul Jiyong yang sudah hilang di balik pintu.

------***------


Next chapt

Pandangan dan kata-katamu yang dingin adalah spoiler

Dalam setiap tindakanmu, kulihat akhir cerita kita

Meskipun kau mengatakan tidak, aku merasakan spoilernya

Haruskah aku menonton sampai akhir?  Atau haruskah aku pergi sekarang?

Barangkali saja ada alur plot-twist

-Epik High, Spoiler-

I'm Yours {G-Dragon x Kim Jiwon, 2020}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang