A Warning! (2)

594 55 0
                                    

"Jiyongie tidurlah, kau bahkan tak bisa rileks sejak tadi malam." Yongbae memberikan selimut pada Jiyong, sedang yang diberi selimut tak acuh, tangannya memegang gelas berkaki panjang berisi cairan merah yang isinya tinggal seperempat.

Jiyong membungkuk, satu tangannya berusaha meraih sebuah botol kristal besar pada meja bundar di depannya.

"—aniya! Kau sudah minum terlalu banyak." Yongbae terlebih dahulu mengambil botol kristal bertuliskan Vinsanto yang dituju tangan lemas Jiyong, membawa pergi dari hadapan leadernya.

Ck! Jiyong berdecak, menghempaskan punggungnya pada sandaran sofa, kepalanya menengadah. TOP yang sedari tadi memperhatikan dari seberang menghela nafas besar, tangannya terlipat di depan dada.
'Rumit..', monolognya dalam hati.

Ia mengambil smartphone milik Jiyong yang terukir garis-garis retakan pada layar akibat pelampiasan si empunya tadi pagi. Lelaki bermarga Lee itu mengecek, menyalakan layar yang masih stuck pada sebuah artikel laman berita. Berita yang walaupun mereka berlima tahu akan segera muncul dan menjadi headline, namun tetap saja mengundang reaksi lebih. Bahkan Jiyong langsung membanting smartphone mahalnya.

Breaking news! G-Dragon Kepergok Gandeng Pacar Baru di Jepang

.

Diam-diam Bertemu, Ini Dia Profil Model Jepang yang Kini Menjadi Kekasih Baru G-Dragon

.

G-Dragon Berkencan, Fans Doakan Langgeng Sampai Pernikahan
Shit! bahkan Jiyong mengumpat ketika membaca judul ini

dan seterusnya.. dan seterusnya...

"Bagaimana? Apakah tersambung?" tanya TOP pada Daesung yang tiba-tiba datang dan mendudukkan diri di sebelahnya. Yongbae dan Jiyong menatap Daesung bersamaan.

Daesung menggeleng nanar. Sejak tadi pagi –tepat ketika berita mulai muncul- Daesung membantu Jiyong dengan berkali-kali mencoba menghubungi Jiwon, sang kawan yang juga kekasih leadernya. Kekasih dalam arti sebenarnya –tentu saja- bukan seseorang yang disebut dalam berita.

Kwon Jiyong berdecak, menengadahkan kepala pada sofa dan memijat-mijat keningnya.

"Setidaknya istirahatkan dirimu sebentar, lihatlah penampilanmu, sangat miris!" ujar TOP.

Jiyong menghela nafas kasar, bagaimana bisa tenang, sedang ia tak bisa sekalipun menghubungi sang kekasih yang saat ini entah seperti apa kondisinya. Sejak berpisah di bandara semalam Jiyong sudah kesulitan menghubungi gadis itu. Mencoba menelepon managernya, namun sang manager juga sudah tak bersama dan baru akan bertemu lagi esok lusa.

Maka Jiyong meminta Daesung untuk membantu, menghubungi siapapun rekan mereka yang berpotensi mengetahui kabar si gadis.

Sayang sekali.. hasilnya nihil.

Tak lebih dari 12 jam sejak terakhir mereka bertemu, tapi sang masterpiece dunia sudah kelabakan dan cemarut karena tak ada kabar apapun dari si gadis penguasa hatinya. Ia yakin berita itu sudah terbaca oleh Jiwon, mendapat telepon dengan amukan atau tangisan pun sebenarnya sudah siap. Tak disangka yang ia dapatkan adalah 'kosong' seperti ini.

"hyung...", Daesung berkata lirih. Memecah kesunyian yang terjadi dan menyisakan suara gemericik air yang diakibatkan sang maknae sedang membasuh diri di kamar mandi.

Jiyong mendongak, dengan mata merahnya ia menatap Daesung yang balik menatapnya tajam. TOP dan Yongbae mengikuti.

"Daesung-ah sudahlah..." Yongbae yang mengerti raut muka Daesung mencoba mengingatkan.

Daesung tak mengindahkan.

"hyung.. bukankah sudah ku peringatkan padamu sejak awal, semua tidak mudah.."

Daesung berkata tegas, alisnya mengernyit tanda serius. Jiyong membuang muka. Menunduk.

"— bagaimana dengannya apa kau tak pernah mempertimbangkan?"

Sunyi lagi. Suara dari dalam kamar mandi masih terdengar.

'bagian mana darinya yang tak pernah kupertimbangkan, bahkan ketika seluruh diriku adalah untuknya,' monolog Jiyong dalam hati, malas berdebat pada rekan membernya yang lain.

Jiyong terpejam hingga sesaat kemudian..

Drrttt..

Drrtt... Drrtt...

Semua mata tertuju pada sumber suara, smartphone Jiyong. Layar retaknya berkedip-kedip menampilkan simbol telepon merah, hijau dan sederetan angka.

Jiyong yang awalnya antusias mendengar ringtone-nya kembali membuang muka ketika yang ditampilkan layar hanya deretan angka panjang yang tak dikenal. Sungguh yang ia tunggu saat ini hanyalah panggilan masuk dari gadisnya.

1 panggilan terlewat.

"Angkatlah, mungkin sesuatu yang penting.." TOP mengingatkan ketika layar kembali berkedip-kedip. Panggilan kedua.

Jiyong menarik nafas dalam, menurut, dengan malas ibu jarinya menggeser tombol hijau, meletakkan benda pipih itu ditelinga.

"yeoboseyo..."

".........."

Tiba-tiba Jiyong berdiri, mimik mukanya berubah tegang. Membuat yang lain terkejut dan memusatkan perhatian padanya.

"Y-ye, noo--na...", ujarnya terbata pada seseorang di sambungan telepon.

--*--

Siapa yang telepon yah???? :(

I'm Yours {G-Dragon x Kim Jiwon, 2020}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang