"ne, arasseo... hmm, jangan khawatir..klik!" Seorang wanita cantik berusia 35 tahunan menggeser tombol merah di layar smartphone-nya setelah selesai berbicara dengan seorang nan jauh di negara lain yang adalah orangtuanya.
Kembali bersedekap tangan di dada, sedang tatapannya beralih pada gadis yang sedang meringkuk duduk melipat kedua lutut di atas sofa.
"Kau mematikan handphonemu, menghindari semua orang, Jiwonie??" tanyanya tajam pada sang adik.
"Lalu aku harus apa? Katakan padaku aku harus bagaimana?" dengan lemah Jiwon mendongak, menampilkan parasnya yang bengap karena tak tidur dan terlalu banyak menangis.
'memangnya aku bisa apa? Marah pada media-media sialan? Pada perempuan itu? Pada dunia yang tak tahu realita dan mendukung berita itu?'
Wanita usia 35 tahunan - Nyonya Kim Taehee- berdecak tipis. Memutar kedua bola matanya, "lihat penampilanmu, sangat menyedihkan.."
Rambut berantakan, bengap di seluruh wajah, lingkaran hitam yang jelas terlihat, prihatin sekali Nyonya Kim melihat adiknya.
"Berita itu tidak benar eonni, hanya settingan", tanpa diminta Jiwon menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Terngiang ucapan kekasihnya, G-Dragon, saat mengatakannya kemarin ketika mereka masih di Shanghai.
Flashback on.
"mereka meminta begitu, tim marketing, dan aku tak bisa berbuat banyak. Bahkan sajangnim pun tak mampu merubah keputusan mereka. Maafkan aku", Jiyong menunduk menjelaskan.
Sedang di depannya, si gadis Kim terhenyak. Membeku, seperti tertimpa bongkahan batu besar tepat di ulu hati. Netranya memburam akibat genangan air yang siap meluncur."kami memang melakukan pemotretan, dan beberapa kali bertemu, tapi percayalah tidak ada hal lain.. Jika kau menemukan berita dalam 1 atau 2 hari kedepan aku pastikan itu hanya dilebih-lebihkan.. jadi ku mohon percayalah padaku", Jiyong mengiba.
Tak sanggup berkata-kata, nona Kim hanya terdiam, memukul dadanya pelan.
Sakit, di dalam sana rasanya sakit sekali.
Bagaimanalah... dia harus mempersiapkan diri menghadapi berita tentang lelaki yang amat ia cintai bersanding dengan perempuan yang bukan dirinya. Sedang di satu sisi amat menyakitkan bagi mereka berdua menjalin hubungan secara diam-diam, tak banyak bertemu, agar tak terendus media demi kebaikan masing-masing, terlebih –bagi nona Kim- untuk sang leader G. Namun sekarang? Apa yang di terima dari semua pengorbanan dan perjuangan yang telah mereka lakukan?
Bungsu Kim lemas, kekuatannya terbang tak tersisa.
"maafkan aku sayang... maafkan aku tak bisa berbuat banyak...", parau suara Jiyong.
"...",
tak ada jawaban.
"sayang...??" kembali Jiyong menatap sang gadis, yang balik menatapnya dengan padangan kosong.
Apa yang dirapalkan demi menguatkan diri nyatanya tak sebanding dengan realita yang terjadi. Dirinya tetap jatuh terduduk sendiri dalam ruangan apartemennya yang hampa.
3 jam perjalanan Shanghai-Seoul tak membuat netranya mengantuk, bahkan takut untuk terpejam karena bayang-bayang berita yang akan disampaikan terus menghantui. Mengabaikan layar smartphone yang berkedip berkali-kali menandakan panggilan masuk dari sang kekasih pujaan hatinya.
Pukul 5.30 pagi, ketika netranya yang terjaga sepanjang malam menangkap sebuah pop-up berita dengan judul bertulis nama yang sangat ia kenal. Dengan hati yang dikuat-kuatkan jarinya meng-scroll judul-judul berita yang tentunya akan menjadi headline internasional.
![](https://img.wattpad.com/cover/243118644-288-k593105.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours {G-Dragon x Kim Jiwon, 2020}
Random"bukankah sudah ku peringatkan padamu sejak awal, semua tidak mudah.." "tak masalah untukmu, tapi bagaimana dengannya?" "dunia kalian terlalu berbeda, leader!" Ketika seorang musisi kebanggaan negara dan seorang aktris papan atas menjalin hubungan...