She Is an Angel

512 35 0
                                    

few months later...

Gadis Kim menutup pintu berwarna merah di belakangnya, menghasilkan bunyi Cklik dan tiit tiit tanda terkunci. Tampak tergesa melepaskan flat shoes yang dipakainya lantas menyimpan di rak yang tersedia. Sengat matahari di luar membuat wajah cantiknya merah dan sedikit berkeringat.

"Kami benar-benar minta maaf, kami hanya sebentar di Jepang dan harus segera kembali ke Seoul..."

Samar terdengar suara seorang pria, Jiwon melambatkan langkah.

"nuguya? apa sedang ada tamu?" Gumamnya.
Ia melengok mencari sumber suara, lantas dilihatnya Tuan Lee di ruangtamu dan sedang berdiri membelakanginya.

"Ohh hanya Tuan Lee.. sedang menelepon.." Gumamnya lagi, kembali meneruskan langkah.

"Tidak, itu permintaan Jiyong, dia ada urusan di Jepang, menemui seseorang..." Ucap Tuan Lee lagi. Sama sekali tidak menyadari kehadiran seorang gadis yang sedang berjalan mendekatinya.

Jiwon mengernyit, menajamkan pendengarannya. 'Bertemu seseorang? Jepang?'

Tuan Lee memindah ponsel ke telinga kirinya. "Tidak masalah, kau bisa menghubungiku lagi nanti, hmmm annyeong", ujarnya menutup pembicaraan.

Kim Jiwon masih berdiri menunggu hingga akhirnya Tuan Lee membalikkan badan dan bertatapan dengannya.

"Kamjagiya!!" Seru Tuan Lee sangat terkejut.

Nona Kim tersenyum dan mengangguk memberi salam.

"A-apa kau datang sejak tadi? Kenapa tidak memanggilku?" Tanya Tuan Lee sedikit gugup, takut-takut jika gadis di depannya mendengar percakapannya mengenai Jepang barusan.

"Lumayan. Kau masih sibuk di telepon jadi aku menunggu..", jawab gadis Kim, terlihat sekali olehnya Tuan Lee yang terkesan salah tingkah.

Tuan Lee nyengir, menggaruk pelipisnya yang tak gatal. "Mmmm.. begitu.."

"Dimana dia?? Apa masih tidur?" Tanya Jiwon lagi. Walau penasaran dengan 'menemui seseorang di Jepang' tapi Jiwon memilih untuk tidak membahasnya.

Tuan Lee sedikit bernafas lega, "i-iya, di kamarnya..", ujarnya sambil membuntuti langkah si gadis yang sudah melenggang menuju master bedroom milik si tuan rumah.

Nona Kim merengut, menghela nafas panjang. "Apa selalu seperti ini? Tuan Lee jawab aku, apa dia selalu begini? Apalagi ketika di luar negri?"

Jiwon bersedekap tangan, menatap tajam pada seorang yang sedang bergulung dengan selimut di atas kasur besar.

"Aniyaa.. sebenarnya---", tuan Lee cepat menjawab.

"Apa seperti ini kelakuan idola dengan ratusan juta fans? Heol, tidak dapat dipercaya.." Dengus Nona Kim, menyela ucapan manager kekasihnya.

Tuan Lee bergeming, hanya menggaruk-garuk kepala. Lagi-lagi membenarkan perkataan yang pernah diucapakan Jiyong dahulu kala mengenai gadis cantik ini.

"hyung, rasanya seperti kehabisan kata-kata setiap kali memandang wajah atau sekedar mendengar suara teduhnya.. Dia memiliki aura bidadari yang mampu menghipnotis semua orang..."

Dan, yeah, untuk kesekian kali Tuan Lee pun membenarkan ucapan itu.

"Apa dia menghabiskan buburnya?" Selidik Jiwon lagi.

"Iya.. dia menghabiskannya, sebenarnya pagi tadi bisa dibilang kondisinya sudah pulih, dia sudah hampir berangkat beker---"

"Andwe! Kembalilah bekerja dan jangan harap menemuiku lagi!" Sengit gadis Kim, menatap tegas pada si pemuda yang masih meringkuk memeluk guling.

I'm Yours {G-Dragon x Kim Jiwon, 2020}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang