How if it's not you?

461 47 1
                                    

Paruh pertama 2017

Tring..tring.. triing... bunyi piring dan gelas beradu, diakibatkan sepasang manusia yang sedang sibuk oleh keduanya.

"Jiwonie sudahlah, biar besok bibi datang dan membereskannya", ujar salah satu diantaranya.

"waeyo? Kau selalu melarangku membantu beberes setiap kali kita makan disini, padahal akan terlihat nyaman jika segera dibersihkan", balasnya, seorang gadis cantik yang baru saja dipanggil Jiwonie.

Si laki-laki hanya tersenyum sambil memasukkan beberapa botol soju kosong ke dalam kantong sampah. Dia sudah hafal benar, gadis itu akan selalu begitu setiap kali ia mengadakan perjamuan untuknya –si gadis- dan kawan-kawan lamanya.

"hyung akan memarahiku jika kau menjadi lelah karena ini", ujarnya menggoda.

Gadis Kim hanya mencebik dan mengulum senyum, "oppa.. leadermu itu suka sekali duduk diam dan mengamatiku ketika aku melakukan pekerjaan rumah."

"Begitukah?"

"Heem, aku tidak yakin dengan alasannya, tapi kenyataannya memang seperti itu", Jiwon berkata dengan mengangguk-angguk samar.

Si pemuda –Kang Daesung- hanya tersenyum tipis kemudian membawa kantong sampah ke gudang untuk dibuang keesokan harinya. Si gadis pun telah selesai dengan kesibukannya lantas mencuci tangan dan berjalan menuju meja bar. Mengambil duduk di kursi tinggi dan melipat kedua tangannya di atas meja. Mengedarkan pandangan ke penjuru apartemen Daesung dan berakhir di kursi seberangnya. Memfokuskan netra pada kursi berlapis leather berwarna merah menyala –sama sepeti yang ia duduki- yang tampak sesuai dengan set dapur apartemen Daesung. Ingatannya terbang menerawang pada kejadian setahun yang lalu.

"waeyo?" Daesung datang tiba-tiba, menempati kursi tersebut, menyadarkan nona Kim yang sempat melamun.

"—apa yang kau pikirkan?"

"Ahh tidak ada..", Jiwon sedikit tergeragap.

"Merindukannya? Hmm?" Daesung bertanya lagi, menebak. Sedikit menundukkan kepala agar bisa melihat mimik raut kawannya.

Jiwon mengulum senyum dan mengangkat bahunya singkat, "aku berbohong jika mengatakan tidak."

"Diantara kami memang hyung yang paling sibuk. Ini adalah hari-hari istirahat kami tapi kau tau sendiri bagaimana gila kerja-nya dia. Dia sangat profesional dan bertanggung jawab.."

"ne, arrayo.. akupun belajar banyak darinya", Jiwon tertunduk mengangguk-angguk.

"ah ya tunggu sebentar..", Daesung turun dari kursi, menuju dapur dan dalam sekejap kembali dengan sebuah cangkir di tangannya.

"—minumlah", menempatkan cangkir di depan Jiwon lalu kembali mendudukkan diri di kursi bar.

Sang gadis menautkan alis, "Greentea?"

"huumb..", mengambil smartphone dan membukanya cepat lalu menunjukkan screen pada Jiwon, ".. kau bisa baca sendiri pesan hyung padaku."

Jiwon menautkan alis, membaca isi pesan 'hyung' yang dimaksud.

'Daesung-ah tolong sediakan greentea jika ia terlihat lelah'

"—kau terlihat lelah, jadi sesuai instruksi hyung kubuatkan greentea. Minumlah."

Jiwon menyeringai, "aishh cincaa.."

Daesung tersenyum geli. "Kau akan mengambil project baru?" tanyanya.

"Huumbb...", meletakkan cangkir yang sesaat dihisapnya, "drama, ambassador, pemotretan."

"Dan hyung mengijinkannya?" telisik Daesung terdengar sedikit menggoda.

I'm Yours {G-Dragon x Kim Jiwon, 2020}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang