And i will swallow my pride
You are the one that i love
And i'm saying goodbye
------
Beberapa minggu kemudian..
"Ah ya Jiyongie..", ujar Yongbae tiba-tiba, memecah keheningan yang terjadi di sebuah ruangan ber-ac dengan meja panjang dan kursi kerja empuk yang berjejer.
3 pemuda terlihat duduk disana, beberapa saat tercipta keheningan karena masing-masing sibuk berkonsentrasi dengan kertas-kertas dan layar laptop yang menyala di depannya.
Jiyong yang sedang fokus lantas menoleh pada sumber suara, diikuti pula oleh Daesung.
"... sampaikan terimakasih untuk Jiwon-ssi, dia mengirim kado pernikahan untuk kami. Istriku mencoba menghubunginya beberapa kali untuk mengucap terimakasih dan mengundang sekedar makan malam atau minum kopi, tapi tak pernah tersambung", lanjut Yongbae.
Jiyong mengangguk samar, menyungging sebelah sudut bibirnya dengan dipaksakan.
"Ooh, dia mengirim hadiah untukmu? Hmm akan kusampaikan nanti", jawab Jiyong datar.Yongbae mengernyit. Apa-apaan dengan ekspresi leader-nya yang flat dan tampak aneh begitu?
"Weirae?" Telisiknya, menuntut netra Jiyong untuk kembali fokus padanya. Daesung dengan tetap diam memerhatikan pula dari kursinya.
"---jangan bilang kau dan dia tidak bertemu lagi. Kalian tidak saling menghubungi? Apa kau dan Jiwon sudah pu--"
"Jeongmalyo??! Hyung apa kau dan Jiwon mengakhiri hubungan?" Sela Daesung sedikit berteriak. Sangat terkejut. Mata sipitnya terbelalak.
Jiyong melepas kacamata dan meletakkan di atas meja.
"Ck! Aniyaa..", tegasnya singkat. Mengusap rautnya sendiri dan menghembus nafas kasar.
"Lalu?" Yongbae menuntut penjelasan.
"Kau tidak menemuinya, hyung?" Kali ini Daesung yang bertanya lagi.
Jiyong menatap Daesung dan Yongbae bergantian.
"Yak! Aku selalu bersama kalian dan Seungri akhir-akhir ini. Jika tidak bersama kalian bisa dipastikan berarti Lee hyung mengagendakan pertemuan dengan rekan bisnisku, jadi kalian pikir kapan aku bisa bertemu dengannya, huh??!" Cercanya.Yongbae dan Daesung hanya ber-sigh. Konyol tapi melas sekali leader-nya itu.
"Ku dengar dari rekan-rekanku mereka akan menghadiri premier film terbaru Jiwon", ujar Daesung.
"Tepat! Dia kembali sibuk dengan pekerjaannya segera setelah pulih. Cocok sekali, kan? Jadi kalian pikir kapan kami bisa bertemu, haahh?!" Jiyong tertawa miris.
"....walau aku berusaha menampiknya tapi semua hal terasa berbeda saat ini..", lanjutnya, suaranya menyendu.
Yongbae dan Daesung mengernyit, tak menyangka jika captain mereka menyimpan kegundahan seperti itu.
"Kau tidak pernah menceritakannya pada kami", ujar Yongbae yang hanya dibalas seringai kecil oleh Jiyong.
"... kau terlihat baik-baik saja, bahkan di pesta pernikahanku, kau sangat menikmati wine sampai mabuk berat", lanjutnya sambil menahan tawa.
"Ck! Bahkan ketika melihatmu di altar membuatku merasa sangat menyesal! Aku sangat menyesal kenapa tak ku paksa saja gadis itu untuk kunikahi juga! Jika tau pada akhirnya akan seperti ini tentu aku tidak akan pernah menuruti perkataannya untuk menunda-nunda pernikahan!" Jelas Jiyong menggebu-gebu.
Jemarinya meraih batang rokok yang tersimpan di saku, sayang sekali Yongbae -dengan tatapan tajam- lekas merebutnya sebelum benar-benar tertempel ke bibir Jiyong. Melempar lintingan tembakau itu ke tempat sampah.
"Fuhhhhhh....." dengus Jiyong cukup lantang.
"Aku selalu membenci ide-ide tentang 'memberi waktu' atau break atau hal semacam itu...", lanjutnya sambil mendongakkan kepala pada sandaran kursi yang empuk."Dan Jiwon membenci ide tentang menikah secara terburu-buru atau apapun itu", Daesung menimpali.
"...kapan terakhir kali kau menemuinya?" Tanyanya lagi."Ck!.... 3 pekan, atau itu sudah sebulan lalu?" Jawab Jiyong asal, "..di rumah sakit."
"Mwoo??" Daesung dan Yongbae tersentak bersamaan.
"hyung yang benar saja!" Seru Daesung lagi.
Sungguh benar sekali Daesung-ssi, sudah hampir sebulan sejak terakhir kali captain-mu itu dengan langkah gontai meninggalkan gadisnya yang masih terbaring di kamar pasien royal suite itu. Sudah selama itu pula mereka sama sekali tak bertatap muka atau hanya sekedar bersapa di sambungan telepon.
"Waktumu tidak tersisa banyak sebelum keberangkatan, kau tidak ingin menemuinya?" Yongbae bertanya meyakinkan.
"...Jiyongie wae-gurae? Mengapa kau seperti ini, huh? Aku tidak pernah melihatmu selemah ini sebelumnya."
Jiyong terdiam. Benar sekali ucapan Yongbae, hanya si gadis Lollipop yang mampu membuat seorang G-Dragon begitu tak berdaya.
"heuufftttt..." Jiyong menghela nafas panjang lagi, menangkup rautnya dengan dua tangan. Yongbae dan Daesung menatap prihatin.
Drett! Jiyong berdiri tiba-tiba membuat kursi yang di dudukinya terdorong jauh ke belakang.
"Aku pergi dulu." Ujarnya singkat membuat Daesung dan Yongbae makin melongo.
"Odie ga?" Tanya Yongbae, netranya mengekori pergerakan Jiyong yang setengah berlari menuju pintu. Jiyong tak menggubris. Tangannya dengan kasar menggeser pintu membuat seseorang di baliknya yang juga akan menggeser pintu tersentak kaget.
"Hyung! Kau mengagetkanku!" Serunya, si maknae Seungri yang baru saja datang.
Lagi-lagi tak menjawab, Jiyong hanya menatap datar dan menepuk pundak maknae-nya, kemudian kembali berlari menjauhi ruangan itu.
"weirae? Hyung ada apa dengan Jiyong-hyung?" Tanya Seungri keheranan pada Daesung dan Yongbae yang juga tampak masih melongo.
"Hmmm... Jika seperti itu bisa dipastikan karena apa dan siapa..", jawab Yongbae.
------
"Dimana kau sekarang?!" Tanya sang leader tegas, di sambungan telepon. Tangannya menggenggam erat roda kemudi dengan netra yang tajam menatap jalanan.
"w-weirae?" Seseorang di seberang telepon bertanya balik. Sedikit terkejut mendengar suara si penelepon yang terdengar geram.
"Hanya katakan padaku dimana kau sekarang!!" Sang captain lugas memerintah.
"Diam di situ, aku menuju kesana!!" Ujarnya lagi, setelah seorang di seberang sana -dengan terpaksa- memberitahu posisinya saat ini.
Jiyong mematikan sambungan telepon yang tersambung pada audio mobil. Mengambil sein kanan dan menambah tekanan pada pedal gas, mobil mewahnya meluncur kencang membelah jalanan lebar kota Seoul.
'Persetan dengan apapun!! Mari kita bertemu saat ini juga, Kim Jiwon!!' ujarnya nyalang dalam hati.
------***------
Next chapt
Kwon Jiyong mendesah, merasakan lehernya yang bagai tercekat oleh untaian kata-kata gadisnya. "Ige mwoya? Jiwonie apa kau berniat mengakhiri hubungan ini??!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours {G-Dragon x Kim Jiwon, 2020}
Random"bukankah sudah ku peringatkan padamu sejak awal, semua tidak mudah.." "tak masalah untukmu, tapi bagaimana dengannya?" "dunia kalian terlalu berbeda, leader!" Ketika seorang musisi kebanggaan negara dan seorang aktris papan atas menjalin hubungan...