15. Lie Again

572 80 12
                                    

—IT'S ME NOT ME—

"Kau harusnya beruntung agensi bisa mencegah kecerobohanmu muncul di media, menurutmu apa yang akan terjadi dengan karirmu jika berita semacam ini meluas? Kau tidak akan ada artinya lagi, kau akan jadi barang cacat. Tidak akan ada orang yang mau menggunakan barang cacat. Sekarang kembalilah ke apartemen, jangan kembali untuk latihan sampai kami bisa menyelesaikan masalah ini, renungkanlah apa kesalahanmu."

Dino hanya menunduk, pipinya muncul bekas merah karena tamparan yang sangat tidak diduga itu. Beruntungnya direktur dan manajer mereka langsung datang ke ruang latihan, mereka membawa Dino ke kantor agensi untuk ditanyai lebih lanjut.

"Skandal yang menimpa Seungkwan saja masih berbuntut panjang, dan sekarang ada lagi, kesialan macam apa ini sebenarnya? Padahal karir kalian sedang menuju puncak, malah ada hal-hal tak masuk akal semacam ini. Hhaahh..."

Kyumin sang manajer bangkit dari kursinya setelah berkata demikian, ia juga menjadi sasaran amukan sang CEO karena tidak bekerja dengan baik untuk mengawasi para member.

Satu per satu petinggi agensi itu meninggalkan tempatnya begitu sang CEO pergi, Dino hanya diam duduk di tempatnya.

"Skandal Seungkwan ya."

▪︎▪︎▪︎

Hari menjelang siang, Dino diantarkan pulang oleh Kyumin, si manajer mendadak jadi lebih over protektif kepada para member karena kejadian ini. Ia bahkan mengunci Dino di dalam apartemen untuk menjaganya tidak keluar sebelum member lain pulang.

Sementara itu Dino langsung masuk ke kamarnya, menyalakan laptop dan tiduran di atas tempat tidur.

Matanya mengamati monitor, ia sedang tidak peduli dengan yang namanya merenungkan kesalahan.

"Kemana filenya?"

Dino bingung sendiri, ia me-refresh ulang laptopnya namun file yang ia cari itu masih tidak ada di menu utama.

Dino membalikkan badannya, memandang langit-langit, dengan ingatannya yang tidak begitu kuat ia mencoba mengingat apa yang terjadi dengan file laptopnya.

"Hari itu, aku melakukan percobaan bunuh diri."

Dino kembali menatap bekas luka yang berada di lengan kirinya, padahal ia sudah bersemangat untuk mati hari itu, tetapi Tuhan berkata lain masih mengizinkannya hidup untuk mendapatkan beberapa siksaan lagi.

"Setelah itu aku tidak tahu apa yang terjadi," Dino bergumam, walaupun kemampuannya menggunakan perangkat komputer masih pas-pasan, ia ingat betul menyimpan file itu dengan benar.

"Tunggu dulu, apa aku menggunakan flashdisk waktu itu?"

Dino mencoba mengingat lagi, jika ingatannya benar ia memang menyimpan file itu di dalam flash disk. Namun yang menjadi pertanyaan dimanakah benda itu sekarang berada?

Dino segera bangkit dari tempat tidur, ia menyalakan flash dari ponselnya untuk menyinari ke bawah tempat tidur. Padahal kejadian itu belum lama, tetapi ia sudah lupa. Dino baru menyadari jika ingatannya memang seburuk ini.

Tak kunjung menemukannya di bawah tempat tidur, Dino beralih tempat menuju nakas, laci kedua dari atas ia berhasil menemukan benda kecil itu. Dino langsung memasangnya pada laptop dan membuka filenya.

[✔] IT'S ME? NOT ME. [SEVENTEEN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang