19. Second Life

507 79 17
                                    

-IT'S ME NOT ME-

"Jadi kau teman lama Jung Eunji yang waktu itu? Ada apa menemuiku? Aku sedang sibuk."

Park Jiyeon tadinya sedang belajar untuk menghadapi ujian semester di sebuah kedai kopi, lalu Dino dan Dokyeom yang menggunakan masker serta topi menghampirinya.

"Aku hanya ingin memastikan," jawab Dino dengan suara yang dibuat-buat, jika tidak berpikir sedang berada di tubuh Dino, ia pasti sudah memeluk Jiyeon, ia sangat merindukan temannya itu, "jika Jung Eunji benar-benar sudah tiada."

Jiyeon menghela nafas, "kau membuang waktuku, Jung Eunji, sahabatku benar-benar sudah tiada."

"Aku benar-benar tidak menyangka," sahut Dino.

"Aku juga tidak," Jiyeon berkata lagi.

"Eum, apa aku bisa minta bantuan darimu?"

"Kuharap tidak terlalu merepotkan, aku harus segera pulang," Jiyeon melirik ke arah jam tangannya.

Dokyeom yang duduk diantara mereka hanya diam mengamati.

"Bisa kau beri tau, dimana abu Jung Eunji dikremasi?"

▪︎▪︎▪︎

Jam setengah satu malam, Dokyeom dan Dino baru diperbolehkan masuk ke tempat dimana abu kremasi disimpan, mereka harus memohon kepada penjaganya agar diperbolehkan masuk.

Setelah diberi tahu dimana pastinya abu dari jasad Jung Eunji dikremasi, keduanya langsung mencarinya diantara puluhan abu lain yang berjejer memenuhi rak yang dilapisi kaca.

"Jung Eunji." Dokyeom yang duluan menemukannya.

Dino langsung bersimpuh, ia masih saja belum bisa menerima kenyataan jika 'jasadnya' sudah menjadi abu, dan jiwa 'Dino' yang pergi meninggalkan mereka semua.

Rak kedua dari atas, di dalam sebuah guci yang berbuat dari kaca tersimpan abu kremasi milik Jung Eunji, begitu yang tertulis diluarnya. Dan juga foto kelulusan SMP Jung Eunji, ia tersenyum manis di foto itu.

*note: jadi di korea itu ada berbagai macam cara pemakaman, salah satunya yaitu kremasi kayak gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*note: jadi di korea itu ada berbagai macam cara pemakaman, salah satunya yaitu kremasi kayak gini. Jadi setelah dikremasi, abunya dimasukkan ke dalam guci terus ditaruh ke rak-rak begini, supaya lebih mudah buat ziarah.

Dokyeom menyatukan kedua tangannya, berdoa kepada sang maha kuasa. Dino masih bersimpuh di dekatnya, lututnya mendadak lemas tak bisa digerakkan, air matanya mengalir begitu saja.

[✔] IT'S ME? NOT ME. [SEVENTEEN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang