41. Happy Ending in Fallin' Flower

1.1K 79 34
                                    

—IT'S ME NOT ME—

11 Februari.

"Selamat ulang tahun Dino."

"Selamat ulang tahun Jung Eunji."

Pertama kalinya untuk Seungkwan pergi ke tempat ini, jika Dokyeom atau Jun mungkin sudah kesekian kali. Salju mulai mencair perlahan-lahan, musim semi akan segera tiba, rasanya masih tetap hampa.

Dua minggu tanpa aktifitas umum seperti biasanya, Seventeen kehilangan rencana mereka, kehilangan salah satu jiwa mereka.

Seungkwan kembali berdiri setelah membungkuk cukup lama, abu kremasi dan pas foto masih sama seperti pertama kali diletakkan, Seungkwan tak pernah menyangka akan mengalami hal sesulit ini dalam hidupnya, ia bahkan sampai trauma untuk mengunjungi pemakaman karena hal ini.

Ya, sudah pergi, jiwa nya sudah pergi, hanya tersisa raga yang melebur menjadi abu, andai saja diberi waktu lebih lama mereka berjanji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu, tidak akan pernah.

"Apa kalian sudah selesai?"

Seorang wanita yang berdiri tak jauh mengeluarkan suara, Seungkwan berbalik dengan wajah sembab mengangguk ia tak sanggup untuk berada lebih lama di tempat ini.

Dokyeom dan Jun yang baru selesai berdoa lekas menyusul Seungkwan dan manajer baru mereka keluar dari rumah abu, mereka juga bersedih.

Memasuki mobil, tak ada percakapan berarti, mereka juga masih canggung dengan manajer baru yang menggantikan Kyumin sejak resign tepat awal bulan februari lalu.

"Kalian mau ke rumah sakit dulu?" Tanya sang manajer, Ryo SeoLim melirik member lewat spion dalam, Seungkwan yang duduk di belakang terus menampakkan ekspresi kesedihan, ia tak tahu kenapa, karena itu Seolim mencari cara agar keadaan member jadi lebih baik, terutama Seungkwan.

Dokyeom menoleh pada Jun, Jun mengendikkan bahu lalu berisyarat agar Dokyeom melihat pada Seungkwan juga.

Tak ada jawaban pasti.

Drtt... drtt...

"Dokyeom bisa tolong ambilkan ponsel noona di dalam tas, sepertinya ada pesan masuk."

Dokyeom gelagapan, ia sempat termenung memikirkan Seungkwan, mengingat apa yang Seolim katakan padanya Dokyeom langsung mengambil tas Seolim yang terletak di antara kursinya dan kursi pengemudi.

Ponsel dengan case bergambar singa itu Dokyeom dapatkan dengan cepat.

"Bisa lihat pesan dari siapa?" Seolim tak bisa terus melirik Dokyeom apalagi membuka pesan, ia harus memperhatikan jalanan.

Dokyeom mengangguk dan segera mengerjakan apa yang manajernya katakan.

"Wah, noona kita harus secepatnya ke rumah sakit." Dokyeom menutup mulutnya dengan tangan karena terkejut.

"Ada apa?" Tanya Jun dari bangku belakang, hendak berdiri sebelum tersendat dengan sabuk pengaman, Jun kembali duduk di kursinya.

"Dino sudah sadar."

▪︎▪︎▪︎

Karena jadwal sedang libur Seungcheol dan Jeonghan sesering mungkin mengunjungi Dino di rumah sakit.

Tersangka penembakan hari itu adalah Kim Taeguk, dia kabur dari penjara dan berniat membunuh Dino dan Jihoon, namun polisi bergerak cukup cepat, meskipun tidak terlalu cepat karena masih ada korban disini.

Eunji dan Dino, mereka sama-sama terluka parah, tetapi sayangnya Eunji tak mampu bertahan, jiwa Dino yang berada di tubuhnya pergi sementara tubuh Dino kehilangan kesadaran hingga berminggu-minggu, mereka tak bisa memastikan apa yang terjadi dengan jiwa mereka.

Karena waktu luang itu pulalah yang membuat Seungcheol berbangga diri, tepat 11 februari Dino menunjukkan tanda-tanda kehidupan, dengan cepat ia dan Jeonghan memanggil dokter.

Sekarang Seungcheol menjadi lebih senang, Dino sudah benar-benar sadar, walau baru melihat dari balik kaca pintu ruangan Seungcheol tersenyum tak sabar, ia harus segera menemui maknae kesayangannya itu.

Setelah serangkaian tes yang Dino lakukan, Seungcheol dan Jeonghan barulah dipersilahkan masuk, berjalan cepat, keduanya benar-benar tak sabar.

"D-dino-ya."

Jeonghan berkata gugup, ia senang dan takut sekaligus.

"Hyung. Jeonghan hyung, S.Coups hyung."

"Dino!"

Seungcheol langsung memeluk Dino di tempat tidur, Jeonghan juga memeluknya, mereka sangat-sangat senang.

"Hyung."

Pintu terbuka, menampakkan Dokyeom, Seungkwan dan Jun. Mereka langsung berjalan mendekat.

"Dino!" Dokyeom berseru juga, memeluk Dino setelah Jeonghan dan Seungcheol selesai memeluknya juga.

Dino tersenyum, ia kembali.

"Dino, aku sangat merindukanmu."

Dino senang, ia mendapatkan banyak cinta dari member lain, tak lama pasti member lain akan menyusul, ia tak akan pernah menyia-nyiakan hal ini.

Ya, kehidupan kedua sebagai seorang idol tidak akan pernah dia sia-siakan.

"Apakah ini diriku? Bukan, ini bukan aku, aku Jung Eunji."

Dino tersenyum lagi, jiwa Eunji menang, ia dibiarkan hidup lebih lama sedangkan jiwa Dino pergi, nasib buruk memang selalu menimpanya tetapi ketika diberi pilihan Eunji akan egois, ia tak bisa berkorban lagi, mulai hari dan seterusnya ia akan hidup begitu.

Jung Eunji akan hidup sebagai Dino hingga seterusnya.

—IT'S ME NOT ME—
▪︎
▪︎
▪︎

SELESAI

[✔] IT'S ME? NOT ME. [SEVENTEEN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang