First kiss

13K 693 2
                                    



Happy Reading

"Ibu sudah mau pergi?, tidak tinggal disini lebih lama lagi Bu."

"Ngak Nak, Ibu harus pulang segera. Eyang-nya Dijah sedang sakit, jadi Ibu harus segera pulang. Ibu tadi juga udah pamit sama Bu Syifa. Dan Nak Azzar, Ibu titip Dijah ya. Semoga kamu bisa membimbing Dijah untuk berjalan di jalan Allah dan menjadikannya lebih baik lagi ke depannya ya." Ucap Ibu Dijah, seraya mengusap lembut bahu menantunya itu.

"Iya, Bu. Insya Allah akan saya ingat pesan Ibu."

"Ya sudah, Ibu pulang dulu. Udah ditunggu Pakde di luar, kapan-kapan main ke desa ya." Ujar Ibu Dijah sebelum keluar dari rumah Syifa itu, seraya menjinjing tasnya dan menyalami anak dan menantunya itu.

"Insya Allah, Bu. Nanti kita main ke desa, Ibu harus selalu jaga kesehatan ya." Balas Dijah setelah mencium punggung tangan Ibu-nya itu.

"Iya, Nduk. Ibu pamit ya. Assalamualaikum."

"Walaikumussalam warakhmatullah." Azzar dan Dijah pun masih berdiri di depan rumah, seraya melihat Ibu Dijah yang sudah masuk ke dalam mobil Pakde-nya Dijah dan mulai meninggalkan pekarangan rumah Azzar.

Azzar dan Dijah pun langsung masuk kembali ke dalam rumah.

"Kamu bersih-bersih dulu, setelah itu aku. Kita akan tidur di kamarku di lantai atas, semua pakaianmu sudah dibereskan sama Bibi." Kata Azzar ketika mereka sudah sampai di ruang keluarga.

"I-iya, saya bersih-bersih dulu." Sahut Dijah yang masih merasa gugup bila berinteraksi dengan Suaminya itu, dan langsung bergegas menuju kamar Azzar yang berada di atas.

>>>.........................<<<


Dijah saat ini masih berada di dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya, sekaligus berwudhu karena sebentar lagi memasuki salat ashar. Sebenarnya hari ini Azzar dan Dijah seharusnya masuk sekolah, sehingga baik Azzar atau Dijah meminta izin izin tidak masuk hari ini dengan dalih ada urusan keluarga yang sangat penting. Bisa dibilang Dijah yang masih berstatus guru honorer, memang di perbolehkan untuk tidak masuk ke sekolah ketika tidak ada kelas yang di ajarnya tetapi dari pihak sekolah sudah di wajibkan untuk masuk walau hanya sebentar.

Setelah selesai membersihkan badannya dan mengganti pakaiannya, Dijah pun keluar dari kamar mandi dengan kemeja tipis panjang dan celana training hitam yang sudah membalut tubuh mungilnya. Karena Dijah masih belum terbiasa untuk melepas jilbabnya di rumah ini, Dijah pun memakai jilbab instannya yang berwarna merah muda. Terlebih dirinya belum bisa membuka jilbabnya dihadapan Azzar.

 Terlebih dirinya belum bisa membuka jilbabnya dihadapan Azzar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Karena sibuk menyimpulkan tali hijabnya, ia sampai tidak menyadari keberadaan orang lain di kamar Azzar itu. Hingga suara berat mengintrupsi kegiatan Dijah, yang sontak membuat Dijah seketika mendongak.

Imam Mudaku [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang