Happy Reading
"Tu-tunggu, Mas."
"Ada apa?"
Dijah tidak menjawab pertanyaan dari Suaminya itu, tetapi dirinya mulai berjalan menghampiri Azzar dan mengulurkan tangannya di depannya.
"Mau apa? Minta uang?"
"Bukan, Mas. Salim dulu." Ucapan Dijah sontak membuat Azzar terpaku sejenak, dan mulai mengulurkan tangannya.
"Kewajiban seorang istri, Mas." Jelas Dijah dengan senyum manis yang kembali terpatri di wajah imutnya itu. Sebenarnya Dijah masih malu karena telah digoda Azzar tadi, tapi ia berusaha menguatkan dirinya sendiri agar bisa terbiasa kedepannya untuk melaksanakan semua kewajibannya sekecil apapun.
Azzar hanya mematung, ketika merasakan bibir lembut Dijah mencium punggung tangannya. Hal itu sontak membuat detak jantung Azzar, berdetak dua kali lebih cepat. Bahkan telinganya ikut memerah karena perlakuan dari Dijah itu.
"O-oke, aku pergi dulu. Assalamualaikum." Ucap Azzar, setelah Dijah melepaskan salamannya.
"Walaikumussalam warakhmatullah."
>>>.............<<<
Setelah menyelesaikan segala urusan rumah, kini Dijah mulai bersiap untuk berangkat mengajar setelah berpamitan dengan Syifa terlebih dahulu. Seperti biasa, dirinya akan menaiki bus untuk pergi ke sekolahnya. Meskipun dirinya harus berjalan ke gerbang kompleks dulu untuk menunggu bus, karena di sana ada satu halte yang biasanya jarang di gunakan oleh warga di sini.
-
-
-
"Assalamualaikum, Ma." Sapa Dijah kepada Salma, ketika sampai di mejanya yang berada di sebelah teman satu profesinya itu.
"Walaikumussalam warakhmatullah, pagi Ukhti."
"Pagi juga."
"Eh, Dijah. Emang bener tentang berita yang rame di grup guru kemarin itu?"
"Berita? Berita yang mana, Ma?"
"Itu, katanya kamu kemarin baru aja nikah. Emang bener ya?"
Mendengar penuturan dari Salma, sontak membuat Dijah tersedak air liurnya sendiri.
"Ah, i-itu ya."
*Teet...teet...teet* (Suara bel masuk)
"Eh, udah bel nih. Aku ada kelas soalnya, bye." Ujar Dijah yang langsung membawa buku pelajaran yang ia butuhkan, dan pergi meninggalkan Salma dengan cepat.
"Mencurigakan." Gumam Salma, ketika melihat kepergian Ais yang terkesan menghindar itu.
oOo
Kini Dijah sedang mengatur nafasnya karena berjalan terlalu cepat tadi, untuk menghindari dari pertanyaan Salma. Saat ini, dirinya akan mengajar di kelas dua belas IPS satu yang notabene adalah kelas Suaminya sendiri.
"Assalamualaikum."
Suara lembut Dijah, sontak membuat para siswa yang berada dalam kelas IPS itu langsung memandang ke arah Dijah yang baru saja masuk ke dalam kelas.
"Walaikumussalam warakhmatullahi wabarakatuh." Jawab semua siswa serentak.
Entah mengapa Dijah merasa kegugupannya bertambah saat ini, dirinya merasa aneh saja ketika harus mengajar Suaminya sendiri. Terlebih kejadian tadi pagi, membuat dirinya semakin salah tingkah di buatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Mudaku [End]
Romance{Part masih lengkap} *Tahap Revisi* Ketika Cinta Tak Memandang Tempat Berlabuh