Salam
Happy Reading
"Dijah, apa yang menjadi masalah kamu to selama ini? Boleh Ibu tahu, begini Nduk bukannya niat Ibu untuk mencampuri urusan rumah tangga kalian tapi Ibu hanya tidak mau putri Ibu jadi seorang istri yang egois. Ibu kasihan lihat suamimu Dijah, dia punya kewajiban untuk menafkahi kamu kan ia terlihat kerepotan harus mengurusi pekerjaannya dari jauh. Belum lagi masalah persalinan kamu semakin dekat, dirinya pasti dilanda perasaan khawatir akan kamu juga anak kalian dan ditambah pekerjaannya. Nduk, seorang istri adalah layaknya sebuah selimut bagi suaminya yang bisa menghangatkannya ketika dirinya kedinginan, seorang istri layaknya sebuah pakaian yang bisa menutupi kekurangan dalam diri suaminya, dan seorang istri layaknya sebuah tempat tidur yang bisa membuat suaminya nyaman dan menjadi tempat mengistirahatkan penatnya pikiran dan tubuhnya setelah melaksanakan kewajibannya untuk mencari nafkah. Ibu bukannya menyalahkan Dijah, tetapi pikiran yang dewasa itu sangat dibutuhkan dalam kehidupan rumah tangga. Ibu yakin Dijah pasti paham akan apa yang Ibu katakan karena Dijah sudah dewasa dan sebentar lagi akan menjadi seorang Ibu yang nantinya akan membimbing anak-anak Dijah menjadi anak yang diharapkan orang tuanya." Ujar Ibu Dijah sembari mengelus kepala dan perut putrinya itu dengan lembut.
..........
...........
...........
Haiii guys, jika ingin membaca kelanjutan cerita dari IMAM MUDAKU bisa ke apps Karyakarsa ya...😁
Kalian bisa cari nama penaku@Aisafif
Disana bakal ada ekstra part yang nggak dipublikasikan di sini...
Okelah bye
Wassalam
thanks

KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Mudaku [End]
Romance{Part masih lengkap} *Tahap Revisi* Ketika Cinta Tak Memandang Tempat Berlabuh