Marriage A Bad Girl [COMPLETED]

MABG 32

HAPPY READING!

Kini Alika tengah berguling-guling di atas kasurnya.

"Aduh, gue kangen banget sama Lo kasur," gumam Alika.

"Ngapain ya," batin Alika.

"Cek WhatsApp lah," gumam Alika.

      Terong-terongan SMA Garuda..

Alenalena: eh monyet!! Lu kenapa pulang!!

              Rainana: iya woyy nyett!!!

Me: apaan sih ribut amat lu mal-mak!

         Rainana: heh kenapa Lo pulang memunah.

Me: nyokap gue nyuruh gue pulang, abis itu dia konser.

       Alenalena: Kan udah gue bilang ka, gak usah ikut campur.

Me: Lo mau liat orang yang si nenek lampir bully, kesakitan kaya gitu ha?!

     Alenalena: elah ka, sans Napa, gue juga gak mau kali, tapi Lo gak biasanya bantuin orang.

Me: terserah gue lah, mau bantuin kek, kaga kek, bodo amat!

   Rainana: eh udah-udah, eh Len Lo di liatin kumis noh, Jan maen hp Mulu.

               Alenalena: eh iya tuh anjir, Yaudah ka, gue lanjut kelas lagi.

Me: anjir Lo berdua berani banget main handpone pas pelajaran kumis.

Me: semangat ya dayang-dayang Ku!

     Rainana: najis tai!

  Alenalena: 2^

Setelah asik bermain handpone Alika meletakkan handponenya di meja.

Ia tak sadar bahwa arka sudah ada di sofa sembari menatap dirinya.

Alika memejamkan kedua matanya.

"Pak arka ngapain ya, kok gue kangen sih," gumam Alika.

Arka yang mendengar Alika menggumam pun terkekeh.

"Heh anjir, apaan sih ka!" Gumam Alika dan menepuk kepalanya.

Setelah itu Alika pun membuka kedua matanya dan mendudukkan dirinya.

Arka melipat kedua tangannya melihat Alika yang menatap dirinya terkejut.

"Eh, pak arka sejak kapan disini," ucap Alika terkejut.

"Sejak kamu bilang, kok gue kangen sama pak arka," ucap arka seraya mengikuti perkataan Alika.

Alika pun membulatkan kedua bola matanya.

"Hah, mana ada!" Pungkas Alika.

"Ih, kalau masuk kamar itu di ketok, jangan nyelonong Bae!" Ucap Alika kesal.

"Terserah saya dong, ini Kan kamar istri saya," balas arka seraya menatap Alika.

Degh.

"Istri?" Batin Alika.

"Heh gue kenapa," batin Alika seraya menggelengkan kepalanya.

"bapak ngapain kesini," ucap Alika mengalihkan pembicaraan.

"Ngajak kamu pulang," balas arka.

"Yaelah pak, saya masih pengen disini," ucap Alika kesal.

Arka menggelengkan kepalanya.

"Mamah kamu, telepon saya, buat ngajak kamu pulang,"

"Mamah kamu balik ke klinik, dan kata mamah kamu belum makan siang kan," ucap arka.

Alika pun mengerucutkan bibirnya kesal.

"Ayo, saya tunggu di mobil," ucap arka dan berlalu pergi.

Alika pun menatap kepergian arka dengan tatapan kesal.

"Ngapain sih tuh orang  nyamperin gue!"

"Itu juga mamah, kenapa telefon dia sih, aish kesel gue,"

Skip...

Alika dan arka tengah berada di restoran.

"Pak," panggil Alika.

"Hm," dehem arka.

"Bapak gak nanya apa-apa?" Tanya Alika.

"Nanya apa?" Balas arka.

"Alhamdulilah aman, dia gak tau, kalau gue masuk BK," batin Alika bersyukur.

"Oh," balas Alika.

"Kamu masuk BK lagi kan," ucap arka dingin.

Degh!

"Anjir," ucap Alika keceplosan.

"Alika mulutnya," ucap arka.

"Eh maaf pak, reflek," balas Alika sembari menyengir tak jelas.

Arka menghela nafas kasar.

"Sampai kapan kamu seperti itu Alika," ucap arka.

"Sampai saya lulus," balas Alika seraya mengunyah ayam dengan santai.

Arka menggelengkan kepalanya, melihat tingkah istri kecilnya itu.

20 menit kemudian...

Arka dan Alika telah menghabiskan makan siang mereka.

"Mau pulang? Atau ikut saya ke kantor?" Tanya arka.

"Pulang," balas Alika.

"Gak mau ikut ke kantor?" Tanya arka.

"Dih, ogah nanti saya malah di marahin fans bapak di kantor," balas Alika mengngedikkan bahunya takut.

Setelah itu arka pun mengantarkan Alika untuk pulang ke rumah mereka.

Mobil...

Di dalam perjalanan tak ada yang membuka percakapan.

"Alika sebentar lagi kenaikan kelas, belajar yang lebih giat," ucap arka.

"Iya pak guru," balas Alika.

"Jangan sering main handpone,"

"Iyaaa bapak arkana putra Mahendra,".  Balas Alika.

15 menit kemudian....

"Saya langsung balik ke kantor," ucap arka.

"Okay," balas Alika.

Alika pun mengulurkan tangannya, untuk bersalaman kepada arka.

Arka pun menyambut uluran tangan Alika.

"Hati-hati ya, semangat kerjanya ya junaidin," ucap Alika dan cepat beranjak pergi dari mobil.

Tanpa di sadari arka mengangkat bibirnya dengan lebar.

Setelah itu arka pun meninggalkan pekarangan rumahnya dan kembali menuju kantor.

-----------------------------------------------

Hai guys!

Kali ini author up dua kali ya!!

Special  tahun baru hihi...

Jangan lupa vote dan coment sebanyak-banyaknya ya!

See u, next part readers!