EXTRA PART 1

10.8K 449 7
                                    

                  HAPPY READING.

Kini Alika tengah menunggu kedatangan arka untuk pulang kerumah.

"Lama banget sih si junaidin." Dengus Alika kesal.

Merasa arka yang tak kunjung datang Alika memutuskan untuk ke dapur untuk mengambil air putih.

Glek.

Alika meminum air putih hingga tandas tak bersisa. "Dimana sih dia, bilangnya pulang jam delapan lah ini udah jam setengah sembilan!" Decak Alika.

Tok! Tok! Tok!

Alika yang berada di dapur mendengar suara ketukan pintu. Pasti si junaidin tuh. Pikirnya.

Dengan cepat Alika berjalan membuka pintu rumahnya.

Ceklek.

Bisa terlihat Disana arka yang tersenyum begitu hangat, dan tak lupa di tangannya ada tas kerja.

Alika menatap arka dengan datar. "Ngapain pulang." Ketus Alika berlalu pergi menjauh.

"Yang.."

Alika tak menggubris ucapan arka.

"Apa sih?!" Ucap Alika kesal. Bagaimana tidak kini arka memeluk nya dengan erat dan itu membuat Alika menjadi sesak nafas.

"Maaf sayang, di perjalanan tadi macet." Ucap arka.

"Itu urusan kamu ya!"

"Ih, jangan marah-marah dong yang." Ucap arka.

Tak ada balasan dari Alika.

"Kalau kamu gak mau maafin aku bakalan peluk kamu terus sampai kamu maafin aku." Ucap arka seperti anak kecil.

Alika memutarkan kedua bola matanya malas. "Mas, please deh."

Kali ini arka yang tak membalas ucapan Alika.

"Kamu itu bau, belum mandi, aku mau muntah nih." Ucap Alika menirukan suara orang muntah.

"Biarin kalau kamu mau muntah gak papa." Jawab arka.

Alika menghela nafas berat.

Ngokey Alika sabar.

Jika sudah seperti ini ia harus mengalah dengan si tua Bangka ini.

"Iya, udah sekarang mandi, lepasin aku!" Ucap Alika.

"Iya apa dulu?" Tanya arka dengan memelas.

Alika mengigit bibirnya. "iya aku maafin!" Ketus Alika.

"Beneran? Tapi kok nadanya ketus gitu sih yang." Decak arka kesal.

Sekali lagi kesabaran Alika di kuras oleh arka. "Iya aku maafin mas, sayangnya alika." Ucap Alika dengan nada yang lembut.

Senyuman arka mengembang. "Nah gitu dong, baru istri nya Arkana putra Mahendra!" Ucap arka sembari mengacak rambut istri tercintanya dengan gemas.

"Ish, udah sana mandi!" Titah Alika.

"Kasih vitamin dulu dong." Ucap arka.

"Kamu sakit?" Tanya Alika. Kali ini ekspresi wajah Alika sangat berubah jika tadi ia memasang wajah garang tetapi kali ini wajahnya menjadi khawatir.

Tangan Alika meraba dahi arka. "Gak panas kok."

"Bukan sayang." Jawab arka.

"Terus apa junaidin!" Kesal Alika.

Jari arka menepuk pipinya. "Nih."

Alika mengangkat sebelah alisnya. "Apa?" Tanya Alika tak mengerti.

Marriage A Bad Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang