MABG 57

8.6K 385 8
                                    

HAPPY READING.

Setelah di usir oleh Daffa dari rumah nya, arka hanya bisa mengepalkan kedua tangannya, emosinya kali ini benar-benar memuncak bagaimana tidak. Enam tahun, enam tahun lamanya ia telah di bohongi oleh kedua mertua nya dan juga kedua orangtuanya, begitu sakit hatinya mengetahui kenyataan yang di hadapi nya.

Bagaimana pun caranya ia harus bisa mendapatkan Alika kembali, istri tercintanya sampai ia mati pun ia tak akan pernah menyetujui perceraian sepihak dari keluarga Alika.

Ia menatap rumah mewah milik Daffa. "Sayang tunggulah aku, sebentar saja, aku ingin mengembalikan kepercayaan papah dan mamah kepada ku kembali." Batin arka serius. Setelah itu ia masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya keluar dari pekarangan rumah Daffa.

Di tempat lain...

Alika tengah menangis tersedu-sedu di kamarnya, sementara Galih ia sedari tadi menemani Alika supaya ia
berhenti menangis, bukannya malah berhenti malah makin menjadi-jadi tangisan Alika.

"Hiks, kak galih jahat!"

"Kenapa?! Kenapa kalian semua ikut campur dengan rumah tangga Alika!" Teriak Alika.

"Dek!" Bentak galih.

Alika menatap mata elang kakaknya itu, bukannya ia merasa takut tetapi malah semakin emosi.

"Keluar dari kamar Alika." Ucap Alika dengan suara yang parau.

"Tap--" ucap galih terpotong.

"Keluar, atau Alika pergi dari rumah ini." Ucap Alika tegas tak terbantahkan.

Galih menghela nafas kasar, dan beranjak pergi dari kamar Alika.

Setelah galih pergi dari kamarnya, dengan cepat Alika mengunci kamarnya. Keadaannya kali ini benar-benar kacau, ketika ia ingin meminta penjelasan yang sebenar-benar nya kepada suaminya, tetapi keluarganya tidak menginginkan ia untuk bertemu dengan suaminya.

"Maaf mas, maafkan aku, seharusnya aku tidak melupakan kisah kita dahulu." Gumam Alika sembari menangis dan memeluk tubuhnya sendiri seolah-olah arka tengah memeluk dirinya.

"Hiks, hiks." Isak Alika.

Setelah menumpahkan semua tangisannya ia merebahkan tubuhnya di kasur dan menutup kedua matanya, untuk memikirkan bagaimana besok ia harus menghadapi masalah yang datang.

Skip...

Alika membuka kedua bola matanya akibat suara ketukan pintu kamarnya.
Ia melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul 20.00 wib.

"Alika, buka pintunya nak, mamah bawain makan, dari tadi siang kamu belum makan nak." Ucap Clarissa.

Tok! Tok! Tok!

Alika menatap pintu kamarnya dengan tatapan kosong. Mengapa dengan mudahnya Clarissa menyuruhnya makan sementara hatinya saat ini sedang sangat tidak baik.

"Nak, mamah tahu apa yang kamu rasakan, kamu pasti kecewa dan marah kan sama mamah, papah, maafkan keegoisan kami, semua itu juga untuk kebahagiaan kamu." Ucap Clarissa sembari menghela nafas gusar.

Clarissa bukan bermaksud untuk jahat kepada anak dan menantunya, ia bahkan sangat ingin mereka berdua bersatu kembali tetapi, ada satu orang yang benar-benar keras kepala yaitu Daffa suaminya, Clarissa sudah menasehati Daffa agar ia tak gegabah mengambil keputusan, tapi bukan Daffa namanya jika tidak keras kepala.

"Kebahagian?" Gumam Alika tertawa hambar.

"Mamah pikir dengan seperti ini Alika akan bahagia?" Ucap Alika dengan suara yang tinggi sehingga Clarissa bisa mendengarnya dari luar.

Marriage A Bad Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang