HAPPY READING.
Alika telah sampai di tempat Clarissa mengirim lokasi nya sekarang. Tetapi mengapa bangunan ini seperti bukan rumah sakit.
Alika menatap handponenya ia melihat Maps Disana dan benar itu alamat yang Clarissa berikan kepadanya. Ia pun menelepon Clarissa untuk menyakinkan bahwa alamat yang Clarissa kirimkan itu benar.
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif hubungi lah beberapa menit lagi, bla, bla.
Alika menghela nafas gusar, Clarissa, galih, dan Vina tak ada satu pun yang mengangkat teleponnya.
Dengan segenap keberaniannya Alika memutuskan untuk keluar dari mobilnya dan memasuki bangunan yang cukup besar dan juga gelap.
Alika melangkahkan kakinya memasuki bangunan itu, cukup sepi. Apakah benar ini rumah sakit? Mana ada rumah sakit gelap seperti ini.
Setelah menelisik ruangan yang tidak berpenghuni itu Alika pun memutuskan untuk keluar dari sana, tetapi saat ia ingin membuka pintu keluar tiba-tiba saja pintu itu tidak bisa di buka.
"Astaga, bagaimana ini." batin Alika panik.
Alika membuka tas nya dan mengambil handponenya untuk meminta bantuan kepada galih, hanya kakaknya saja lah yang bisa membantunya saat ini.
"Kak galih angkat!" Gumam Alika.
Nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi, bla,bla.
Alika menghela nafas berat. "Ya Tuhan Alika takut."
Tiba-tiba saja tubuh Alika jatuh kebawah dadanya benar-benar sesak, bukan karena terkunci dari sana, tetapi karena mengingat ketika arka mengucapkan kata 'berpisah' dengannya.
Alika memegang dadanya, "hiks, mas arka jahat, hiks."
"Bukankah mas arka juga mencintai Alika, kenapa sekarang dia berubah seperti ini, hiks, hiks,"
Suara Alika sangatlah nyaring, kali ini ketakutannya karena terkurung di dalam bangunan itu berkurang karena tangisannya yang tak kunjung berhenti.
Tiba-tiba saja ada lampu yang begitu terang menyoroti tubuhnya.
Alika yang tengah meringkuk pun menegakkan tubuhnya dan menyipitkan kedua matanya.
Alika dapat Melihat Disana ada seorang laki-laki dengan langkah yang gagah berjalan kearahnya.
Siapakah laki-laki itu?
Mata Alika semakin menyipit untuk berupaya melihat wajah laki-laki itu.
Kini laki-laki itu sudah sampai tepat di depan Alika. Laki-laki itu berjongkok, dan betapa terkejutnya Alika melihat wajah laki-laki itu.
"Jangan menangis lagi sayang." Ucap laki-laki itu dengan nada berat, yang tak lain adalah Arkana putra Mahendra.
Alika menatap arka dengan tatapan sengit. Apa-apaan ini, dengan mudahnya dia berkata 'jangan menangis lagi' tak sadarkah dirinya bahwa kejadian satu jam yang lalu lah yang membuat ia menangis karena dirinya.
Arka tersenyum, sembari mengelus rambut panjang Alika yang begitu cantik.
Seketika semua lampu bernyala dan.
"Happy birthday to you!"
"Happy birthday adek gue Alika yang bau tai!" Teriak galih sembari tersenyum mengejek.
Alika menatap tak percaya dengan apa yang terjadi saat ini, ia bisa melihat Daffa yang sangat sehat tengah berdiri sembari tersenyum.
Alika bahkan tak ingat bahwa hari ini adalah ulang tahunnya. Tak terasa air matanya jatuh lagi karena ulah keluarganya itu benar-benar gila rasanya jika kalian di posisi alika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage A Bad Girl [COMPLETED]
Teen Fiction[⚠️DILARANG UNTUK PLAGIAT⚠️ ] SEQUEL KETOS IS MY HUBBY °Disarankan untuk terlebih dahulu membaca ketos is my hubby, sebelum membaca cerita ini° Alika putri angkasa nama yang cantik bukan? Tetapi berbeda dengan sifat dan perilakunya, se...