MABG 58

8.7K 403 10
                                    

HAPPY READING.

dua hari kemudian, tibalah saatnya Alika dan Clarissa untuk berkerjasama. Kini ibu dan anak itu tengah berada di dalam kamar Alika.

Clarissa menyuruh Alika untuk memakai kacamata dan juga baju yang agak tertutup agar ia tak kelihatan oleh mata-mata Daffa.

"Habis ini kamu langsung lewat taman di belakang rumah ya, Disana gak ada siapa-siapa, papah sama galih sedang ada di luar juga, dan untuk mobil sudah mamah siapkan untuk mu, jika kamu memakai mobil kamu, nanti ketahuan lagi sama papah kalau kamu kabur diem-diem." Ucap Clarissa.

"Dan ini kunci mobilnya." Sambung Clarissa dan memberikan kunci mobil kepada Alika.

"Ay, ay kapten!"

"Makasih ya mah!" Ucap Alika sembari mengecup pipi Clarissa.

Clarissa tersenyum. "Iya sama-sama, Yaudah cepetan gih, jangan malam ya pulang nya takut nya papah sama galih udah pulang." Ucap Clarissa.

Alika hanya menaikkan jempolnya dan berjalan keluar dari kamarnya untuk menuju taman di belakang rumahnya.

Alika membawa tas kecil yang berisikan kacamata, masker dan juga jaket agar ketika ia pergi nanti mata-mata Daffa tak mengenalinya. Saat berada di dalam rumah para bodyguard Daffa hanya menatap Alika dengan tatapan biasa tak ada tatapan aneh.

Alika menghela nafas lega. Ia pun berjalan dengan santai agar tak ada yang mencurigainya.

Kini ia sudah sampai di belakang rumahnya. "Aduh, tinggi juga." Gumam Alika menghela nafas.

Dengan cepat Alika menaiki tembok pembatas pagar itu agar ia bisa keluar. "Untung pakai celana jadi enak naik nya." Batin Alika terkekeh.

Bruk!

Alika terjatuh kebawah dengan kencang.

"Aw!" Ringis Alika ketika tangannya tergores akibat terkena aspal.

Ia menatap tangannya dengan kesal. "Gak bisa banget diajak kompromi." Gumam Alika, tanpa berlama-lama lagi Alika dengan cepat memasuki mobil yang diberikan oleh Clarissa.

Mobil...

Alika membawa mobil itu dengan arah yang tak menentu. "Aku harus kemana ya buat ketemu dia." Gumam Alika.

Tiba-tiba terlintas di kepalanya perusahaan arka. "Okay aku harus kesana." Batin Alika.

Ia pun membuka handponenya untuk melihat Maps menuju perusahaan arka.

Ia mencari nama perusahaan suami nya. Libertix company. Yap sekarang ia tahu jalan menuju perusahaan itu.

20 menit kemudian...

Mobil Alika memasuki area parkiran besar perusahaan libertix company.

Alika menghela nafas panjang, kali ini ia harus menyiapkan hatinya untuk bertemu dengan suaminya yang sama sekali tak ia ingat di dalam memorinya.

"Apapun yang terjadi, aku akan menerimanya dengan ikhlas."

Setelah itu Alika memakai jaket dan juga kacamata hitam agar ia penyamarannya tidak ketahuan.

Kaki panjang Alika memasuki perusahaan libertix. Banyak pasang mata yang melihatnya dengan tatapan bingung pasalnya tak ada orang yang datang ke perusahaan dengan penampilan yang mencurigakan seperti itu. Ya kecuali CEO mereka yaitu arka.

Alika menemui resepsionis untuk bertemu dengan arka, ia membuka kacamata hitamnya sedikit. "Mba saya ingin bertemu dengan bapak Arkana Mahendra." Ucap Alika tegas.

Marriage A Bad Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang