MABG 26

9K 428 10
                                    

HAPPY READING.

Alika tengah memasukkan beberapa baju dirinya dan arka ke dalam koper.

Oh ya, Alika dengan berat hati terpaksa tidak jadi ikut study tour dengan kedua sahabatnya.

Sedari tadi Alika hanya menggumam tidak jelas.

Sementara arka ia hanya menganggap gumaman Alika hanya angin lewat.

"Awas aja lo macem-macem!" Gumam Alika kepada arka.

"Sampai kapan kamu seperti itu Alika," ucap arka dingin.

"Dih," Decih Alika dan berlalu pergi meninggalkan kamar.

Arka pun menggelengkan kepalanya.

Ruang tamu...

Alika sedari tadi memainkan handponenya dengan kesal.

"Gue kenapa malah marah-marah gini sih, padahal kan cuma liburan," batin Alika.

"Eh," ucap Alika sembari memegang perutnya yang terasa keram.

"Aduh perut gue," ucap Alika.

"PAK ARKA!" Teriak Alika.

Arka pun segera berlari menemui Alika.

"Kenapa," ucap arka dengan wajah terkejutnya.

"Sak-it," ringis alika.

"Ha--"

"Pak sakit," rintih Alika sembari memegang tangan arka.

"Apa yang sakit," ucap arka panik sembari mengelus kepala alika.

"Per-ut sa-ya,"

Arka pun mengelus punggung Alika.

"Kita kerumah sakit ya," ucap arka.

Alika pun menggelengkan kepalanya.

"Pak perut saya sakit, hiks" Isak Alika yang sudah tak bisa menahan rasa sakitnya.

Arka tak sengaja melihat di belakang badan alika, ada noda merah di belakang celananya.

Arka pun menghela nafas gusar, ia tahu Alika sedang mengalami masa kedatangan.

"Alika," panggil arka dengan lembut.

"Apa ha?! Perut gue sakit!" Bentak alika.

"Lihat di belakang mu," ucap arka.

Alika pun mengikuti instruksi dari arka.

Setelah itu alika membulatkan kedua bola matanya dan dengan cepat menutupi bagian belakangnya.

"PERGI GAK LO!" Teriak alika.

Arka pun menjadi panik.

"Maaf, saya---"

"Gue bilang pergi, ya pergi!" Bentak Alika dengan kesetanan.

Arka pun menghela nafas kasar.

Setelah itu ia berlalu pergi meninggalkan Alika, yang masih berada di ruang tamu.

"Astaga, Mau taruh dimana nih muka gue!".  Batin Alika.

Setelah itu Alika pun berlari dengan cepat menuju kamar mandi.

"Eh, roti gue bukannya dirumah bunda ya, astaga gue baru inget setelah pindah ke rumah pak arka gue gak bawa roti," gumam Alika.

"Aduh, mampus gue!" Gumam Alika seraya menggigit bibirnya.

"Mau, gak mau dia harus beliin,"

"PAK ARKA!!" teriak Alika di bilik pintu kamar mandi.

Arka yang baru saja mengecek email dari sekretarisnya pun terkejut dengan teriakan dari Alika.

Marriage A Bad Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang