MABG 39

8.2K 415 14
                                    

HAPPY READING.

Alika melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.

Ia telah siap menggunakan seragam sekolahnya, tak lupa dengan tas yang bertengger di bahunya.

Alika mendapati segelas susu dan juga roti di atas meja makan.

"Ini uang siapa," batin Alika.

Ia memanggil bi Surti untuk bertanya.

"Bi Surti," panggil Alika.

"Iya non,"

"Ini uang siapa?" Tanya Alika.

"Saya tadi pagi lihat tuan, menaruh uang itu diatas meja, sepertinya untuk nona," balas bi Surti.

Alika menganggukkan kepalanya.

"Yaudah bi, makasih ya," ucap Alika.

Bi Surti menganggukkan kepalanya dan beranjak pergi untuk kembali ke dapur.

Sementara Alika ia tengah memakan roti.

Ting!

Suara handpone Alika berbunyi.

Pak arka😈

Pak arka😈: uang bulanan kamu saya taruh diatas meja, gunakan uang itu untuk membeli bahan-bahan dapur, dan juga sisanya untuk uang jajan kamu.

"Uang bulanan, sama jajan? Mana cukup anjirr, mana cuma satu juta doang," batin Alika kesal.

Setelah itu Alika membalas pesan dari arka.

             Me: yang bener aja pak! Bapak ngasih cuma satu juta, sementara bahan dapur banyak yang harus di beli, terus masa sisanya buat uang uang jajan saya.

Pak arka😈: gunakan uang itu dengan sebaik mungkin.

                 Me: pak jangan gitu dong, ih.

Alika menatap ponselnya dengan kesal, pasalnya arka tidak membalas pesan dirinya.

"Aishh," gumam Alika dan mengacak rambutnya frustasi dan tak lupa ia mengambil uang yang diberikan oleh arka dan menaruhnya di dalam kamar.

Tit! Tit! Tit!

Terdengarlah suara klakson mobil di depan rumah Alika.

"Pasti raina," batin Alika dan beranjak pergi keluar rumahnya.

Alika mendapati mang selamet tengah
Menunggu dirinya untuk ke sekolah.

"Loh, mang mau nganter saya ya?" Tanya Alika.

"Iya nom," balas mang selamet.

"Gak usah mang, saya sama temen," ucap Alika.

"Loh non, saya di suruh sama tuan, kalau non gak ikut saya, bisa-bisa saya di marahin lagi sama bapak," ucap mang selamet.

"Aduh mang, dia itu temen saya loh, cewek kok," ucap Alika kesal.

"Maaf non, gak bisa," balas mang selamet.

"Ih, kalau perlu di foto deh temen saya, supaya pak arka gak marah," Tungkas Alika.

"RAINA, KELUAR LO!" Teriak Alika.

Raina yang mendengar di dalam mobil pun keluar.

"Apaan sih ka, teriak-teriak," ucap Raina kesal.

"Cepat pak fotoin temen saya," ucap Alika.

"Lah, ngapain gue di foto?!" Ucap Raina.

"Biar pak arka percaya, kalau gue berangkat sama Lo," ucap Alika.

Marriage A Bad Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang