MABG 48

8.1K 366 18
                                    

HAPPY READING.

-Seketika Alika membulatkan kedua bola matanya dan membuang kotak hitam itu dengan sembarangan.

--------------------------------------------------

Betapa terkejut nya ia, mendapati foto dirinya dan arka tengah berada di Timezone waktu itu, dan juga ada bangkai tikus di dalamnya tak lupa dengan pewarna merah yang melumuri foto itu.

"Astaghfirullah!"

Alika dengan cepat membekap mulutnya agar ia tak berteriak.

Deru nafas Alika benar-benar cepat kala melihat kotak hitam itu.

"Alika..." Panggil arka.

Alika membulatkan kedua bola matanya dan membalikkan badannya dengan cepat dan tak lupa membanting pintu.

"Siapa?" Tanya arka bingung, yang melihat wajah istrinya menjadi pucat.

"Eh, em... Gak ada siapa-siapa." Balas Alika dingin dan berlalu pergi meninggalkan arka yang masih terdiam dengan penuh tanda tanya.

Kamar...

Alika mengusap wajah nya dengan kedua tangannya. "Argh!"

"Dia ngikutin kegiatan gue sama mas arka." Gumam Alika cemas.

Tak lama kemudian ponsel Alika berbunyi.

Unknown number...

"Shit! Pasti ini tukang teror itu." Batin Alika dan beranjak pergi untuk ke kamar mandi.

Toilet...

Alika menutup pintu toilet dengan cepat dan tak lupa untuk menguncinya.

Ia menghela nafasnya dan menerima panggilan tersebut.

"Gimana? Bagus gak hadiah dari gue? Ini baru permulaan Alika putri angkasa!"

"Lo siapa hah?!" Teriak Alika.

"Gue udah bilang sama Lo, kalau Lo gak perlu tau siapa gue." Ucap seseorang laki-laki itu dengan tertawa puas di seberang sana.

"Oh ya, nanti Lo bakal tau sendiri gue siapa, karena kita sebentar lagi akan bertemu baby!"

Tut!

Alika menghela nafas panjang. "Dia siapa?!" Batin Alika.

Setelah itu Alika keluar dari toilet.

Ceklek.

Ia mendapati arka tengah fokus dengan laptopnya.

"Wah, suka banget ya pak, ngeliatin bini kedua nya." Ucap Alika sembari tertawa sumbang.

Arka pun terkekeh mendengar ucapan Alika.

"Kenapa hm? Cemburu sama laptop?". Tanya arka.

"Dih, ge'er!" Ucap Alika ketus dan merebahkan tubuhnya di kasur.

Bibir arka sedikit melengkungkan senyumannya, karena mendengar ucapan dari Alika, setidaknya ia tahu bahwa Alika tidak terlalu marah kepadanya.

"Alika..." Panggil arka.

Alika yang tak sepenuhnya tidur, ia pun membuka matanya. "Hm." dehem Alika.

"Maaf." Ucap arka.

"Iye, iye gue tau, ujung-ujungnya Lo pasti minta maaf!" Ketus Alika.

"Terus saya harus ngapain, supaya kamu maafin saya?" Tanya arka.

"Gak tau, gelap, gue pengen tidur!" Ucap Alika dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Marriage A Bad Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang