EXTRA PART 2. [TERAKHIR]

16K 590 39
                                    

HAPPY READING.

Alika terbangun pukul 07.00 wib. Ia mengecek suhu tubuh arka terlebih dahulu sebelum membuat sarapan.

"Udah gak terlalu panas." Gumam Alika.

Ketika Alika ingin beranjak pergi dari kasur tiba-tiba tangannya di cekal oleh arka.

"Yang..." Panggil arka.

Alika menatap arka dengan tanda tanya. "Kenapa mas?"

"Huek."

"Mas muntahin di wastafel aja, ih." Decak Alika kesal.

Dengan cepat Alika membopong arka menuju wastafel.

"Huek."

"Huek."

Alika mengelus punggung arka, arka memuntahkan seluruh isi di dalam perutnya.

"Yang, dada aku gak enak banget." Rengek arka.

"Iya, iya sebentar aku ambil-in  minyak angin dulu." Ucap Alika tak lupa ia menuntun arka kembali ke kasur.

Alika mengoleskan minyak angin ke dada arka tak lupa menggosokkan nya ke leher dan juga perut.

"Huek."

Lagi-lagi Alika panik karena arka yang tiba-tiba muntah di kasur.

"Aduh, mas kita kerumah sakit aja ya kalau begini." Ucap Alika khawatir.

"Huek."

"Gak mau yang, aku cuma masuk angin."

"Huek."

Alika menghela nafas berat. Setelah itu ia menuntun arka kembali menuju wastafel.

"Huek."

"Huek."

"Huek."

"Rambut kamu kok bau nya gini sih, enek tau gak!" Ketus arka.

Alika melototkan kedua bola matanya. Perasaan baru kemarin ia keramas dan apa-apaan ini? Suaminya berkata rambutnya bau? Kurang ajar!

"Dih, aku baru aja keramas kemarin!" Dengus Alika.

"Tapi bau!"

Alika menghela nafas panjang. Jika arka tidak sedang sakit, sudah di pastikan ia akan memukul arka tanpa ampun.

"Udah muntah nya?" Tanya Alika.

"Hm."

Setelah itu Alika kembali menuntun arka menuju kasur.
.
.
.
.
.
.
.
Sedari tadi Alika tak henti-hentinya menatap wajah pucat arka. Ia ingin membawa suaminya itu ke rumah sakit tapi bukan arka namanya jika ia selalu menolak. "Buat apa aku kerumah sakit, kalau istri aku dokter?" Katanya.

Dan itu membuat Alika berdecak kesal.

Alika mengelus rambut arka dengan lembut. "Kamu kok aneh banget mas dari kemarin,"

"Perasaan kemarin-kemarin dia sikapnya biasa aja deh, kenapa sekarang kek bocil." Gumam Alika menggelengkan kepalanya.

2 jam kemudian....

Alika masih di sibukkan dengan rengekan dari arka yang meminta alika untuk memotong rambutnya.

"Yang, potong dong rambutnya, aku gak suka." Rengek arka.

Alika menghela nafas berat. "Apaan sih mas, aku gak mau ya, udah deh ah!" Decak Alika kesal.

Arka mengerucutkan bibirnya kesal. "Yang..." Panggil arka sembari memelas.

Marriage A Bad Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang