MABG 14

10.2K 477 17
                                    

HAPPY READING.

Kini Alika dan arka tengah duduk di tepi kasur mereka.

Karena kejadian tadi Alika tidak bicara satu kata pun.

Arka pun bingung harus bagaimana ia  menghadapi situasi ini.

"Ngomong apa ya."

"Alika" panggil arka

Tak ada sahutan dari Alika.

"Ekhem."

"Alika" ulang arka

"APA SIH PAK" teriak Alika menatap arka tajam

Arka pun menghela nafas kasar.

Arka pun mulai mendekati Alika yang duduk di tepi kasur.

"Hey" panggil arka

Alika pun menatap arka.

"Saya mau nanya, kamu jawab dengan jujur oke?" Ucap arka setenang mungkin

Glek.

Alika pun meneguk air liurnya kasar.

"Haduh, please gue kenapa, Alika sadar."

"Oke" balas alika

"Kenapa kamu tidak menemui saya, tadi pagi" tanya arka dingin

"Terserah saya dong" balas Alika datar

Arka pun menghela nafas kasar, agar ia tak meluapkan emosinya kepada alika.

"Lalu, kenapa kamu habis pulang sekolah balapan hm?" Ucap arka

"Itu hobi saya pak" balas Alika dengan rasa tak bersalah

"Saya minta sama kamu tolong ubah diri kamu" ucap arka

Alika pun menatap arka dengan tatapan yang sulit untuk dijelaskan.

"Pak, bapak pasti pernah nakal kan?" Tanya alika

Arka pun terdiam.

"Maaf pak, untuk mengubah diri itu gak mudah, kalau bapak gak tahan sama kelakukan saya, silahkan bapak ceraikan saya, lagian saya sudah muak dengan bapak" ucap Alika menatap arka dengan mata berlinang

"Kenapa hati ku sakit saat Alika mengatakan ingin berpisah." Batin arka

Arka menatap Alika dengan tajam.
"Alika, pernikahan kita baru seumur jagung! Dan kamu menyuruh saya untuk menceraikan kamu?."

"Maaf walaupun keadaan kamu seperti apapun, sampai kapan pun saya tidak akan pernah melepaskan kamu" ucap arka menatap mata Alika yang sudah berair.

Degh!

"Lo jangan pernah terbuai dengan omongan dia." Batin Alika

Alika pun menghapus bercak air mata yang ada di pipinya.

"Terserah anda!" Balas Alika

Alika pun mengambil bantal dan selimut yang ada di kasur, dan ia pun berlalu pergi keluar kamar.

BRAK!

Alika membanting pintu dengan begitu keras.

Arka pun memejamkan matanya, agar ia tak emosi.

Bukannya arka lemah terhadap Alika, ia bisa saja memarahi bahkan mengancam Alika, tetapi ia tidak ingin melukai perasaan Alika.

Tanpa Alika sadari arka sudah terjatuh dalam pesonanya.

Ruang tamu...

"Haish, dasar guru songong."

"Gue kesel."

Marriage A Bad Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang