Brilliant!!

I Regret You (Prequel)

Hello......
Welcome.......

🥀🥀🥀

Flashback on

"Sebentar ya sayang, Mama ganti dulu". Dengan senyuman Harry menganti popok bayinya yang baru berusia empat bulan.

Setelah selesai, Harry menggendong bayinya dari dalam kereta bayi, lalu menimang-nimangnya sambil sesekali mencium pipinya gemas.

Kegiatan Harry menarik perhatian salah seorang pria yang juga berada ditaman yang sama, pria itu mendekat lalu duduk dibangku taman yang sama dengan Harry.

Cukup lama pria itu memperhatikan Harry sampai akhirnya membuka suara. "Kau mengingatkan ku pada mendiang ibuku".

Harry sedikit terkejut saat menyadari ada orang lain yang juga duduk dibangku itu sambil memperhatikannya. Harry hanya membalas perkataan pria asing itu dengan senyuman.

"Apa kau sendirian saja" Tanya pria itu.

Harry mengangguk, "ya, seperti yang kau lihat".

"Dimana ayahnya? Sibuk bekerja?".

Harry menggeleng dan menjawab, "ayahnya sudah pergi meninggalkan kami".

Pria itu mengerutkan keningnya mencoba memahami maksud dari perkataan Harry barusan, "dia sudah meninggal?".

Harry tersenyum lebar bahkan hampir tertawa geli saat melihat wajah polos pria itu yang tampak kebingungan, "tidak juga", balas Harry.

"Oh! Maaf menanyakan soal itu" Pria itu menggaruk sikunya yang tak gatal karena merasa bersalah lalu kembali menatap Harry lekat. "Bagaimana mungkin?".

"Apanya yang bagaimana mungkin?". Harry menoleh dengan pandangan bingung.

"Bagaimana mungkin dia meninggalkan manusia seindah dirimu".

Harry akhirnya tertawa setelah mendengar penuturan dari pria asing itu, entahlah tapi Harry merasa pria ini lucu. "Bukan takdir mungkin", balas Harry sambil mengendikkan bahunya.

"Eh! Aku sampai lupa! Perkenalkan namaku Cedric Diggory" Pria itu mengulurkan tangannya dan langsung dibalas oleh Harry.

"Harry Potter".

Mereka terdiam beberapa saat sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Harry kembali meletakkan bayinya pada keranjang bayi. "Boleh tolong jaga dia sebentar? Aku ingin beli minum".

"Tentu saja! Jangan khawatir, aku akan menjaganya tetap aman". Kata Cedric sambil mengangguk dengan semangat.

Hanya memakan waktu beberapa menit, Harry akhirnya sudah kembali lagi dan tersenyum melihat Cedric yang terus menatap bayinya yang sedang tertidur.

"Siapa namanya?". Tanya Cedric tanpa mengalihkan perhatiannya.

"Albus Potter". Jawab Harry singkat. "Omong-omong apa kau tidak punya kesibukan?" Tanya Harry karena penasaran sebenarnya apa yang dilakukan pria tampan ini seorang diri.

"Hanya jalan-jalan, menikmati akhir pekan sebelum aku kembali disibukkan dengan semua jadwal perusahaan".

"Oh begitu ya". Jawab Harry menganggukkan kepalanya.

Cedric kembali memperhatikan Harry yang memandang lurus kedepan sambil menyilangkan kaki kirinya, hembusan angin pelan sesekali membuat helaian rambut Harry ikut tertiup searah angin. Cedric dapat menangkap mata emerald dan bibir merah itu dibawah sinar matahari pagi yang hangat.

"Matamu indah". Ucap Cedric tanpa sadar.

Harry tersenyum lagi, "ya, terima kasih".

"Mungkin sudah banyak yang mengatakan hal itu. Tapi kau tau bibirmu cantik".