Folklore (sequel)

5.8K 761 70
                                        

Some part of the stories are inspired from this song👆🏼
Enjoy~~

📜📜📜

Draco memandang keluar jendela, kicauan burung di pagi hari terdengar begitu nyaring. Hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 20, harusnya dia merasa senang dihari ulang tahunnya, tapi sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Draco selalu merasa ada yang kurang di lubuk hatinya.

"Selamat ulang tahun tuan muda!".

Dari ambang pintu sudah terlihat tiga kawan seperjuangannya yang datang dengan wajah sumringah.

"Senyum lah, mukanya datar amat kaya dada Blaise". Celetuk Theo.

"Heh mulut minta dijait?!" Kata Blaise lalu menampol kepala Theo.

"Kalian berdua mending nikah aja deh, daripada ribut tiap hari". Pansy mengelus dadanya sabar melihat kelakuan Theo dan Blaise.

"Ihh aku jijik". Kata Theo sambil memasang ekspresi mau muntah.

"Drek, gada niatan nyari pacar? Sedih amat jomblo 20 tahun, jangan bilang kalo lu gabisa jatuh cinta". Tanya Blaise yang sudah merendahkan dirinya diatas sofa.

"Gabisa Blaise, hati gue udah dibawa sama orang". Draco menghela napasnya.

"Siapa? Anak yang pernah elu ceritain itu?". Tanya Pansy dan dibalas anggukan oleh Draco.

"Dicarilah drek, kalo ketemu langsung nikahin". Sambung Theo dengan mimik wajah serius.

Draco menatap wajah Theo sebentar, "maunya sih gitu, tapi gue bingung nyarinya dimana".

Theo berdecak, "cari aja kemana-mana, kalo udah takdir pasti ketemu, jangan langsung putus asa gitu".

"Idih, tumben Theodoran bijak". Ejek Pansy.

"Lah, emang dari dulu gue bijak, kalian aja yang selalu memandang sisi buruk seorang Theo". Protes Theo dengan nada sombong.

Theo benar, bagaimanapun caranya. Draco harus berusaha untuk mencari dia.

📜📜📜

Draco duduk terdiam di sebuah bangku dengan meja didalam kamarnya. Mengambil selembar kertas dan pulpen, menarik napas lalu mulai menuliskan sesuatu disana.

Aku ingat ketika aku berusia tujuh tahun
Bermain di bukit diatas anak sungai
Aku terlalu takut melompat
Tapi saat itu aku merasa berada diatas langit bersamamu
Apakah ada yang lebih indah dari hal itu?

Teh manis di musim panas, kau telah menyebrangi hatiku
Dan walaupun kau tidak mengingat wajahku
Aku selalu memiliki cinta untukmu
Mencintaimu lebih jauh dari jarak matahari ke Saturnus
Cinta itu bertahan begitu lama

Dan aku ingin memberitahumu
Sepertinya rumahmu berhantu
Itulah sebabnya kenapa Pamanmu selalu marah-marah
Dan aku pikir kau harus tinggal bersamaku
Kita akan mengelilingi dunia
Agar kau tidak perlu lagi menangis atau bersembunyi di lemari
Dan seperti cerita rakyat
Kisah kita akan berakhir bahagia

Aku bisa berteriak kapan saja yang kumau sebelum aku belajar kesopan-santunan
Kemaslah semua boneka dan sweatermu
Kita akan pindah ke Neverland selamanya

Aku Draco Malfoy
Mencarimu Harry Potter

Draco melihat kertas itu, membacanya ulang lalu melipatnya. Ia yakin bahwa kelingking mereka telah terikat oleh benang tak terlihat.

📜📜📜

Harry berlutut disana, disamping makam kedua orangtuanya, menaburkan bunga dan memanjatkan doa. Hari ini Harry akan kembali ke Switzerland tempat dimana dia mengenyam pendidikan. Berpamitan dahulu pada kedua orangtuanya sebelum memulai perjalanan.

Harry tersenyum dan mulai berjalan menjauh meninggalkan makam itu. Mengendarai mobilnya lalu tersenyum ketika melewati sebuah taman bermain yang tidak asing baginya. Taman yang meninggalkan salah satu kenangan indah di masa kecilnya.

Harry merasa agak kesal karena pagi itu dia harus menghabiskan waktunya di jalanan yang ramai dalam perjalanan menuju ke bandara.

Harry melihat jam tangannya, sudah jam 8 pagi dan dia harus sampai di bandara sebelum jam 10. Beruntung jalanan tetap lancar walaupun ramai, sepertinya dewi keberuntungan sedang berpihak kepadanya.

Setelah 35 menit menempuh perjalanan menuju bandara, akhirnya Harry sudah sampai ditempat tujuan. Harry masih punya banyak waktu untuk bersantai setelah check-in.

Harry memilih untuk memesan secangkir teh dan satu donat rasa green tea dengan taburan kacang mente diatasnya sebagai sarapan pagi.

Harry menyesap teh nya dengan damai, menikmati suasana bandara yang memang tidak pernah sepi. Harry tersenyum tanpa alasan, entah kenapa mood nya sedang baik hari ini.

Harry mengeluarkan novelnya berniat untuk melanjutkan bacaannya. Memperbaiki posisi kacamatanya yang berulang kali turun.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Harry kemudian menyandang tas nya lalu membayar makanan. Kaki-kaki kecilnya melangkah menuju ruang tunggu keberangkatan, namun ketika hendak antri untuk menyerahkan barang-barangnya untuk diperiksa, Harry mengerutkan keningnya merasa ada yang kurang.

Ah novelnya! Dengan segera Harry melangkah mundur dan kembali ke cafe tempat sarapannya untuk mengambil novelnya yang pastinya sedang tergeletak diatas meja.

Harry melangkah dengan tergesa-gesa sehingga tubuh kecilnya hampir bertabrakan dengan beberapa orang, hampir saja sampai....

Brukk!

Sampai hal itu benar-benar terjadi dengan pantatnya yang menyentuh lantai bandara yang dingin.

"Maaf! Maaf! Aku benar-benar tidak sengaja! Aku hanya ingin mengambil barangku yang tertinggal! Sekali lagi aku minta maaf". Harry mengucapkan kata maaf berulang kali sambil membenarkan letak kacamatanya, lalu menerima uluran tangan dari seseorang yang dia tabrak.

Harry baru saja ingin mengucapkan terima kasih, tapi tidak jadi karena sekarang jantungnya serasa ingin keluar dari tempatnya. Wajah Harry memerah entah karena kaget atau malu.

Bagaimana tidak! Saat ini ada banyak pasang mata yang tertuju padanya. Sekarang bibirnya sedang dicium! Ditempat umum! Hell!

Beberapa orang yang lewat kelihatan tersipu malu dengan adegan manis yang mereka saksikan didepan mata.

Harry berusaha mendorong dada orang itu ketika dia merasa sudah kehabisan napas. Dan lagi-lagi, Harry hanya bisa pasrah ketika tubuh mungilnya dipeluk dengan sangat erat.

"Kau masih tetap pendek seperti dulu Harry, aku menemukanmu.".

"Draco...... Aku menunggumu".

Dan disanalah author, duduk di kursi tunggu, menutup setengah wajahnya dengan ransel sambil menahan air mata terharu karena melihat adegan romantis secara langsung didepan matanya sendiri. Tapi pada akhirnya, author udah nangis bombay.

.
.
📜End
📜Thank you so much
.
.

📜End📜Thank you so much

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Brilliant!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang