The Chocolate Muffin

10.3K 1K 34
                                    

Hai?
Hehe:D

🍪
.
.
.
🍪

"Kau terlihat sangat kerepotan", Harry tertawa geli saat melihat kekasihnya berdiri didepan pintu dan terlihat kesulitan membawa semua bahan-bahan untuk membuat kue.

"Apa kau tidak berniat untuk berhenti tertawa dan membantuku membawa semua barang-barang ini?"

"Iya iya sini biar aku bantu, kau ini galak sekali sih". Harry mengambil sebagian barang yang Draco bawa sambil mengerucutkan bibirnya sebal.

Draco yang melihat hal itu mencuri kesempatan untuk mengecup bibir kekasihnya sekilas, "kau tau, saat ini aku sangat lapar dan ingin segera memakanmu".

"Ck jangan menggodaku Dray".

Mereka berjalan memasuki apartemen lalu meletakkan semua barang-barang itu didapur. Harry membuka laci dan mengeluarkan sepasang apron untuk dipakai oleh mereka berdua.

"Aku tidak menyangka anak manja sepertimu mau repot-repot membuat kue untuk ulang tahun ibunya", Harry melontarkan kalimat ejekan yang membuat Draco mendengus kesal.

"Sebenarnya kau ikhlas membantuku atau tidak sih?" Draco memasang wajah serius sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Hihihi baby dreyko sangat lucu ketika sedang marah".

Draco memutar bola matanya jengah ketika menanggapi perkataan kekasihnya itu, "sepertinya sekali-sekali kau perlu berkaca dan melihat dirimu sendiri".

Mereka mulai mengeluarkan semua peralatan dan bahan-bahan untuk membuat adonan.

"Dray tolong ambilkan mixer yang ada didalam lemari!" kata Harry sambil memisahkan putih telur dari kuningnya lalu memasukkannya kedalam wadah.

Draco membuka bungkusan tepung lalu mencoba menuangkannya sesuai takaran. Namun Draco menuangkannya terlalu banyak dan tidak sengaja menumpahkannya ke lantai dan membuat sebagian meja dan apronnya berwarna putih karena tepung.

"Drayyy......." Harry yang melihat itu hanya menghela nafasnya maklum.

"Maaf aku tidak sengaja" Draco menampilkan cengirannya sambil mengibas-ngibaskan apronnya, tiba-tiba ide jahil muncul dikepalanya.

Draco mengoleskan tepung ke pipi Harry lalu menekan-nekan pipi itu gemas dengan jari telunjuknya.

"Jangan ganggu aku Dray, geli". Harry mecoba menjauhkan jari Draco dari pipinya lalu membalas kekasihnya itu dengan mengoleskan tepung pada hidung Draco.

Mereka memberhentikan kegiatan yang mereka lakukan sesaat dan balas menjahili satu sama lain.

"Oke oke stop, kita harus segera menyelesaikan pekerjaan ini dulu. Harusnya aku tidak membiarkanmu membantu karena kau hanya akan memperlama" Harry mengalah ketika menyadari pakaian mereka berdua telah tertutupi oleh tepung.

Harry memasukkan semua bahan-bahan lalu mulai mencampurnya dengan sebuah mixer. Draco yang tidak memiliki pekerjaan lain mulai melingkarkan tangannya pada pinggang Harry lalu menumpukan dagunya pada bahu Harry.

Harry merasakan pergerakannya terbatas karena Draco yang memeluk dirinya dari belakang "Jika kau tidak ingin membantu setidaknya jangan halangi aku Dray, dan berhentilah mencuri kesempatan dalam kesempitan".

"Baiklah-baiklah apa yang bisa kulakukan untuk membantumu", kata Draco yang masih dengan santainya mengendus leher Harry.

"Tolong lelehkan coklatnya, jika kau merasa coklatnya kurang manis kau bisa menambahkan sedikit gula".

Dengan sedikit tidak rela, Draco melepaskan pelukannya pada pinggang Harry lalu melaksanaan perintah sesuai dengan perkataan kekasihnya itu.

Setelah menunggu beberapa menit, Draco menyodorkan coklat yang sudah meleleh kepada Harry, "apa ini sudah pas?".

Harry mencicipi sedikit coklat itu dan tanpa sadar menyisakan coklat itu pada bibirnya sendiri, "sepertinya sudah cukup".

Draco meraih dagu Harry sambil tersenyum menyeringai, "kau sudah dewasa tetapi cara makanmu masih belepotan". Setelah mengatakan hal itu, Draco langsung menyatukan bibir mereka berdua. Draco menyesap lalu melumat dan menggigit bibir Harry cukup lama sampai akhirnya melepas ciuman itu.

"Bibirmu terlalu manis untuk disia-siakan babe".

Setelah ciuman itu berakhir, Harry langsung melanjutkan pekerjaanya dengan gugup dan dihiasi oleh wajah yang memerah. Draco tersenyum ketika melihat tingkah lucu kekasihnya itu.

🍪
.
.
🍪

Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya mereka berhasil membuat chocolate muffin seperti yang mereka inginkan.

"Sepertinya aku harus berterima kasih pada calon istriku yang telah mau repot-repot meluangkan waktunya untuk membantuku membuat kue ini" kata Draco sambil mengecup bibir Harry sekilas.

"Membantumu? Aku yang melakukan sebagain besar pekerjaan ini, sedangkan kau hanya membuang-buang waktu"

"Uwuu baby Rryry sangat lucu ketika sedang marah". Draco menggoda Harry untuk yang kesekian kalinya.

"Aku benar-benar tidak sabar untuk menjadikanmu istriku di musim panas tahun depan". Draco menarik pinggang Harry lalu menciumi pipinya gemas membuat Harry tertawa kegelian.

.
.
🍪End
🍪Thank you so much
.
.

🍪End🍪Thank you so much

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Brilliant!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang